Belum lama bulan ini, berbicara di atas ranjang rumah sakit melalui alat bantu bersuara, Paul Cantlie yang berusia 81 tahun menyebutkan bahwa ISIS mengizinkan putranya itu untuk kembali ke rumah dengan aman.
John Cantlie, jurnalis foto, ditangkap di Suriah utara pada November 2012.
Ayahandanya mengatakan bahwa keluarga telah berupaya menghubungi para penculit namun tidak pernah menerima respons.
Pada saat kematiannya, Cantlie senior tidak memperoleh informasi baru apa pun mengenai apakah para penculi telah menerima pesan yang dia kirimkan kepada mereka.
Pernyataan yang disampaikan keluarga menyebutkan bahwa gagalnya komunikasi berakibat pada perasaan tidak dipedulikan, terutama dirasakan oleh sang ayah.
John Cantlie tampak dalam video yang dirilis ISIS September lalu dengan mengatakan dia akan segera mengungkapkan fakta mengenai ISIS dalam melawan pencitraan mereka oleh media Barat, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014