Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI)memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dengan pertumbuhan penduduk di bawah 1,5 persen. "Perkiraan ini merupakan proyeksi optimis dari serangkaian survey yang telah dilakukan" kata Peneliti Lembaga Demografi UI, Nurhadi Wiyono, di Jakarta, Kamis. Menurutnya, pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Hasil survey Lembaga Demografi UI pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 mencapai 1,34 persen dan diperkirakan akan terus menurun menjadi 1,27 persen tahun 2005-2010, 1,18 persen tahun 2010-1015 dan 1,06 persen pada 2015-2020. Perkiraan pertumbuhan penduduk yang terus menurun ini didasarkan pada Survey Kependudukan dan Demografi Indonesia (SKDI) yang memperlihatkan semakin rendahnya tingkat kelahiran serta semakin meningkatnya masyarakat yang ikut serta dalam program KB. "SKDI tahun 1997 menunjukan angka fertilitas total (angka kelahiran dari ibu di usia produktif per tahun) mencapai 2,78 per ibu. Pada tahun 2000 telah menurun menjadi 2,3 per ibu dan menurun lagi menjadi 2,2 pada tahun 2006" katanya. Sedangkan untuk angka peserta KB justru meningkat dari sekitar 50 persen pada tahun 1997 meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2003. Para peserta KB yang terus meningkat meskipun sejak krisis 1997 program ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah seperti era Presiden Soeharto, menurut Nurhadi dikarenakan telah terjadinya pelembagaan KB dalam masyarakat sebagai akibat masyarakat yang semakin menyadari pentingnya keluarga kecil sejahtera. Selain itu, menurutnya, semakin tingginya pendidikan serta mudahnya informasi yang diperoleh masyarakat juga mendorong tingginya keikutsertaan masyarakat dalam program KB. Ia juga mengungkapkan Indonesia tidak akan terjadi lonjakan penduduk seperti yang diperkirakan para pengamat kependudukan lainnya. "Dilihat dari hasil survey yang ada tidak akan ada lonjakan penduduk meskipun terjadi pertambahan jumlah absolut penduduk setiap tahunnya," demikian ia menanggapi kekhawatiran beberapa pihak tentang lonjakan penduduk di Indonesia. Sebelumnya, Dr Rahmat Santika, memperkirakan pada pengujung 2009 atau akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bakal terjadi ledakan penduduk di republik ini. "Dengan asumsi jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) di bawah 60 persen sesuai data BKKBN 2005, jumlah penduduk pada akhir 2009 diperkirakan mencapai 266 juta jiwa. Artinya, dalam lima tahun terakhir terjadi lonjakan 46 juta jiwa dibanding sekarang yang tercatat 220 juta jiwa. Berarti SBY menjadi Presiden pencetak jumlah penduduk terbanyak sepanjang sejarah," kata Rahmat Santika. Sedangkan Ketua Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) Prof Biran Affandi usai membuka sidang APCOC di Kuala Lumpur, mengungkapkan penduduk Indonesia bisa mencapai 300 juta jiwa pada tahun 2025 jika program KB tak jalan sehingga dapat menimbulkan masalah serius baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya termasuk keamanan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006