"Sudah pasti kami (Persipura) kena sanksi, karena pelemparan botol ke dalam lapangan pada laga tadi," kata Fachrudin usai Persipura mengalahkan Arema di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Selasa petang.
Ia mengatakan sanksi tersebut tetap akan diterima oleh Persipura karena aksi tidak terpuji sejumlah penonton dan suporter Persipura, selain melempar botol bekas air mineral ada juga yang masuk ke dalam lapangan.
"Kami tetap menerima, apa pun itu sanksinya. Karena itu konsukuensi dari laga yang sempat ricuh," katanya.
Untuk itu, Fachrudin yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Jayapura mengharapkan dan mengimbau kepada suporter dan penonton Persipura Jayapura agar bisa bersikap bijak dan dewasa dalam menyikapi aksi di lapangan hijau tatkala ada tindakan yang kurang berkenan baik di kubu lawan atau lainnya.
"Harapannya insiden ini jangan terulang lagi. Kita harus berikan dukungan yang positif, kalau aksi lempar melempar sudah tidak jaman lagi, baiknya menyaksikan laga dengan santun sehingga mengundang simpatik tim lawan dan insan bola tanah air," katanya.
Pada laga yang berakhir untuk kemenangan Mutiara Hitam dengan skor 2-1, terjadi insiden memalukan di menit 83, dimana Dendy Santoso pemain bertahan Arema Cronous yang baru bermain beberapa menit terlibat adu jotos dengan pemain sayap kiri Persipura Ruben Sanadi.
Insiden ini kemudian menjadi pemicu sejumlah pemain kedua tim bersitegang, bahkan penonton Persipura melakuka aksi tidak terpuji dengan melemparkan bekas botol air mineral kedalam lapangan.
Dengan adanya aksi ini secara otomatis laga tersebut sempat berhenti belasan menit lamanya, namun panitia penyelenggara pertandingan Persipura dan aparat kepolisian bergerak cepat untuk menghentikan insiden tersebut.
Dendy Santoso dan Ruben Sanadi oleh wasit Najamudin Aspiran asal Balikpapan akhirya dihadiahkan kartu merah.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014