Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, melepas dua mobil berbahan bakar nabati (biodiesel) INA BS-100 sebagai pengganti solar, yang akan menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya (pulang pergi) berjarak 1.800 km. Pelepasan dua mobil jenis kijang berbahan bakar nabati tersebut dilakukan di Istana Wapres Jakarta, Kamis, disaksikan Meneg BUMN, Sugiharto, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koperasi dan UKM, Suryadharma ALi, serta sejumlah alumni dari Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya. Mobil yang dilepas oleh Wapres tersebut diantaranya bertuliskan INA BS-100 bahan bakar nabati pengganti solar 100 persen tanpa modifikasi mesin. Bahan bakar nabati B-100 dengan nama produk Indonesia Nabati (Vegetation) alternatif Bioformula-100 (INA BS-100) merupakan produk bahan bakar yang berhasil dibuat oleh Lembaga Kajian Kebijakan Teknologi dan Industri TENOV, yaitu sebuah lembaga yang dibentuk IKA ITS bekerja sama dengan Fine Chemical Interindo. Menurut peneliti senior TENOV, Dr Ir Gatot Ibnu Santosa, INA BS-100 tidak sekadar bahan pencampur minyak solar tetapi lebih berfungsi sebagai pengganti minyak solar 100 persen yang berasal dari bahan nabati. "INA BS-100 mempunyai kandungan lokal 100 persen dan mampu dikerjakan oleh berbagai perbengkelan dengan peralatan dalam negeri. Selain itu sudah memperoleh paten nasional dan berkualitas sesuai standar internasional, serta aman terhadap lingkungan," katanya. Sementara itu, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, saat ini pihaknya menargetkan penanaman enam juta hektar tanaman jarak pagar, tebu, kelapa sawit, dan singkong-singkongan di seluruh Indonesia sebagai upaya pemanfaatan sumber energi alternatif dari bahan bakar nabati. Berdasarkan laporan dari ITS, katanya, biaya untuk satu liter INA BS-100 sebesar Rp3.500, atau lebih murah daripada solar. "Bahan bakar nabati tersebut sudah memenuhi spesifikasi dari Dirjen MIgas untuk pengganti solar," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006