Dari hasil foto satelit terakhir, pertumbuhan awan sudah ada yang menunjukkan gejala menuju hujan
Kupang (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana Kupang, Juli Setiyanto, mengatakan musim kemarau di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan akan berlangsung paling lambat hingga akhir November 2014.
"Musim kemarau saat ini berlangsung normal dan musim hujan akan terjadi pada pertengahan atau akhir November mendatang," kata Juli Setiyanto, di Kupang, Selasa, terkait kemarau yang melanda wilayah NTT dalam beberapa bulan terakhir ini.
Kemarau yang melanda sejumlah wilayah di NTT saat ini telah menyebabkan krisis air bersih bagi sebagian besar warga penghuni provinsi kepulauan itu. (Baca juga: NTT belum rawan pangan)
Menurut dia, musim kemarau tahun ini berlangsung normal, hanya saja pengaruh angin tenggara masih sangat kuat sehingga berdampak pada lambannya turun hujan.
"Dari hasil foto satelit terakhir, pertumbuhan awan sudah ada yang menunjukkan gejala menuju hujan, tetapi karena tekanan angin tenggara masih kuat sehingga hujan diperkirakan baru turun pada tengah atau akhir November," katanya.
Yuli Setyanto menambahkan meski memasuki musim kemarau, tetapi di beberapa daerah masih terjadi hujan seperti di Baun, Kabupaten Kupang, Ngada, dan Timor Tengah Selatan.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi peta kekeringan, kondisi kekeringan di NTT setiap bulannya berbeda-beda. (Baca juga: El Nino picu awal musim kemarau NTT)
Artinya selalu terjadi perubahan peta kekeringan dan ini masuk dalam kategori normal, kata Juli Setyanto.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014