Sebagian pelaku pasar tidak terlalu terbawa oleh euforia pelantikan presiden

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup menguat sebesar 11,58 poin (0,23 persen) ke posisi 5.040,53, merespons positif pemerintahan baru.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 0,83 poin (0,10 persen) ke posisi 855,03.

Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado mengatakan menguatnya indeks BEI itu merespons positif pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019.

"Pasar saham merespon positif transisi pemerintahan yang berjalan kondusif," ujarnya.

Ia menambahkan pelaku pasar saham asing juga menjadi salah satu penopang indeks BEI. Tercatat investor asing membukukan beli bersih (foreign nett buy) sebesar Rp760,617 miliar pada Senin.

Kendati demikian, lanjut dia, sebagian pelaku pasar di dalam negeri kembali mengambil posisi ambil untung setelah indeks BEI sempat mengalami penguatan hingga lebih dari 1 persen.

Hal itu, kata dia, dikarenakan pelaku pasar juga mengantisipasi sentimen berikutnya, yakni susunan kabinet pemerintahan baru dan rilis laporan keuangan emiten periode kuartal ketiga 2014.

"Sebagian pelaku pasar tidak terlalu terbawa oleh euforia pelantikan presiden karena mereka juga harus rasional masih ada sentimen yang menanti, yakni susunan kabinet dan laporan keuangan emiten Kuartal III tahun ini," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 240.814 kali dengan volume mencapai 4,18 miliar lembar saham senilai Rp6,14 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 192 saham, turun sebanyak 127 saham, dan tidak bergerak nilainya 84 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 47,05 poin (0,20 persen) ke 23.070,26, indeks Nikkei naik 578,72 poin (3,98 persen) ke 15.111,23, dan Straits Times menguat 19,82 poin (0,62 persen) ke posisi 3.186,81.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014