Jakarta (ANTARA News) - Pelantikan presiden baru Indonesia Joko Widodo turut dinantikan oleh pelukis Ki Joko Wasis yang membuat gambar wajah Jokowi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Senin.
"Rencananya mau saya kasih ke Jokowi walau belum tahu bagaimana protokolernya," kata pria gondrong yang tidak mengenakan alas kaki itu.
Ki Joko Wasis menarik perhatian masyarakat di kawasan bundaran Hotel Indonesia karena aksi melukisnya yang nyentrik.
Pria berusia 54 tahun itu hanya melukis sambil berjalan kaki.
Kanvas berukuran 2 meter x 1,5 meter yang bergambar wajah Joko Widodo menggunakan cat akrilik pun dibuatnya dalam hitungan menit saat berjalan kaki bundaran HI.
"Di jalan Suropati saya gambar kapal, tapi akhirnya saya ganti jadi kepala Jokowi," ujarnya sambil menunjuk gambar leher Joko Widodo yang masih membentuk rangka kapal.
Pria asal Bantul, Yogyakarta itu awalnya tidak berencana meramaikan kerumunan orang-orang yang menyambut pelantikan Jokowi-JK.
Dia menyebut kedatangannya ke ibukota kebetulan saja berdekatan dengan peristiwa pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Menurut saya peristiwa ini menarik," ujar pria yang sebelumnya berkecimpung di industri batik itu.
Lukis Jalan Kaki
Cara melukis Ki Joko Wasis berbeda dengan pelukis lain yang biasa berkarya sambil berdiri atau duduk diam di satu tempat. Dia hanya mau melukis sambil berjalan kaki.
"Jalan itu budaya, lukis itu seni, jadi saya ingin melakukan keduanya," ujar pria yang mengagumi budaya jalan kaki suku Baduy.
Kanvas tempatnya berkarya digantungkan di belakang sepeda motor yang dikendarai oleh Reno Askareno sang supir.
Reno harus siap mengendarai sepeda tersebut setiap kali Ki Joko Wasis ingin melukis.
"Saya harus mengikuti mood Aki, kalau dia mau melukis pukul empat pagi ya saya harus jalan," ungkap Reno.
Ki Joko Wasis dan Reno bertualang dari satu kota ke kota lain, bahkan ke negara lain.
Seperti yang tertulis di kereta kecil yang terhubung di sepeda motornya, "Ki Joko Wasis Lukis Jalan Kaki Mblusuk Negri Serumpun. Yogya-Jakarta-Batam-Singapura-Malaysia-China".
Reno mengatakan dia dan Ki Joko Wasis mendapat banyak berbagai bentuk sumbangan dari warga sehingga bisa tetap berkarya sambil berpindah-pindah tempat.
"Bekal nekat," ujar Reno yang telah mengenal Ki Joko Wasis sejak 2006.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014