Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan membangun dua terminal penerima gas alam cair terapung atau Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) skala kecil di Cilacap, Jawa Tengah, dan Cilamaya, Jawa Barat.
Senior Vice President Engineering and Operation Pertamina Salis Aprilian di Jakarta, Senin, mengatakan kedua FSRU tersebut direncanakan masing-masing berkapasitas 70 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"FSRU ini dibuat bertahap mulai dari 70 MMSCFD. Semacam modul yang bisa ditambah kapasitasnya," ujarnya.
Menurut dia, pembangunan FSRU Cilacap sudah mendapat persetujuan investasi akhir. Konstruksi FSRU Cilacap akan dimulai akhir 2015 dan ditargetkan selesai pertengahan 2017.
Namun Salis belum mau berkomentar soal perkiraan investasi proyek.
Ia hanya mengatakan bahwa FSRU Cilacap akan menyuplai kebutuhan kilang milik Pertamina, pabrik semen Holcim, dan sejumlah industri lain di Cilacap dan sekitarnya.
Pasokan LNG FSRU Cilacap direncanakan berasal dari dalam negeri, termasuk di antaranya dari Kilang Tangguh dan Bontang, dan menyusul blok yang dikelola ENI dan Chevron, maupun impor.
Sementara FSRU Cilamaya, menurut Salis, belum memperoleh persetujuan investasi final.
"Cilamaya ini untuk industri dan pembangkit yang dibangun Pertamina bekerja sama dengan mitra yang berlokasi di koridor Cirebon-Jakarta," ujarnya.
Pembangunan FSRU Cilamaya, menurut dia, akan disesuaikan dengan pelabuhan yang direncanakan pemerintah di wilayah tersebut.
Di luar kedua FSRU tersebut, ia melanjutkan, Pertamina juga akan membangun terminal penerima LNG di Bojonegara, Banten.
Proyek yang merupakan kerja sama Pertamina dengan pihak lain tersebut berlokasi di darat dengan kapasitas sekitar 400-500 MMSCFD.
"Saat ini, sedang studi kelayakan," ujarnya.
Pertamina merencanakan pelelangan terminal LNG Bojanegara dimulai 2015 dengan target konstruksi dua tahun sehingga pada 2018 sudah terbangun. "Salah satu pasar Bojanegara ini adalah KS (PT Krakatau Steel)," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014