Cebu, Filipina (ANTARA News) - Para menteri lingkungan Asia Tenggara yang melakukan pertemuan di Pulau Cebu, Filipina tengah, akan mendesak diciptakan satu mekanisme pelaksanaan untuk memerangi asap yang melanda kawasan itu, kata seorang pejabat Filipina, Kamis. Para menteri lingkungan dari ASEAN yang beranggotakan 10 negara dan mitra mereka dari China, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) akan mengusahakan perjanjian yang mengikat mengenai asap dalam KTT dua hari mereka, yang dimulai Kamis, kata Menteri Lingkungan Filipina, Angelo Reyes. "Kami mengharapkan tercapainya satu persetujuan dan pengertian jelas mengenai tindakan-tindakan yang mengikat," kata Reyes dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP. Ia mengatakan para menteri akan menemukan jalan "untuk menyelesaikan masalah asap yang melanda kawasan itu." Tuan rumah Filipina akan menyetujui satu prakarsa mengenai jaringan penegakan hukum lingkungan lintas perbatasan ", kata Reyes tanpa menjelaskan lebih jauh. "Kami menganggap ini penting untuk menangani masalah asap," katanya. Para menteri lingkungan juga akan membahas konservasi alam dan keanakeragaman hayati, lingkungan pantai dan maritim : manajemen sumber air: perjanjian lingkungan multilateral: dan kota-kota yang berkesinambungan dalam KTT itu. Para petani Indonesia membakar hutan tiap tahun untuk membersihkan lahan untuk pertanian, yang menyebabkan asap yang melanda seluruh kewasan itu selama musim kemarau, yang berdampak pada turisme dan masalah kesehatan yang meningkat. Negara-negara AEAN menjalin satu Perjanjian mengenai Polusi Asap Lintas perbatasan di Kuala Lumpur, Malaysia 10 Juni 2002, tapi Indonesia dan Filipina belum meratifikasi perjanjian itu. (*)
Copyright © ANTARA 2006