Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis, menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada delapan tokoh masyarakat, atas jasa-jasa mereka yang luar biasa kepada bangsa dan negara ini. Acara penganugerahan gelar kepahlawanan ini dihadiri pula oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ny. Mufidah Kalla, Wakil Ketua DPD Irman Gusman, Menko Polhukam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, serta sejumlah menteri dan pejabat tinggi lainnya, serta tampak mantan Menlu Ali Alatas. Gelar tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Delapan tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional itu adalah Teuku Muhammad Hassan (Aceh); Kiai Haji Noer Ali (Bekasi); Raden Mas Tirto Adhi Soeryo (Blora); Pajonga Daeng Ngalle Karaeng Polongbangkeng (Polongbangkeng, Sulsel); Opu Daeng Risadju (Palopo, Sulsel); Andi Sultan Daeng Radja(Sulsel); Izaac Huru Doko(Seba, NTT), serta Pangeran Mangkubumi Sultan Hamengku Buwono I (Yogyakarta). Muhammad Hassan yang lahir di Sigli Aceh merupakan anggota Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia atau PPKI perwakilan Sumatera. Semasa hidupnya dia pernah menjadi Wakil Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan merangkap Menteri Pendidikan dan Pengajaran serta Mendagri. Sementara itu, Haji Noer Ali dikenal sebagai pendiri organisasi Persatuan Pelajar Betawi serta menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Kecamatan Babelan, Bekasi. Kemudian Raden Mas Tirto Adhi Soeryo adalah tokoh pers yang menjadi pionir pers pribumi dengan mendirikan koran "Soenda Berita" di Cianjur. Dia pernah mendapat gelar Perintis Pers dari Dewan Pers tahun 1973. Pajonga Daeng Ngalle Karaeng dikenal sebagai tokoh Sulsel yang ikut merumuskan revolusi mendukung Pemerintah RI di Sulawesi sebagai satu-satunya pemerintah yang sah di Sulawesi. Kemudian Opu Daeng Risadju dikenal sebagai tokoh perempuan yang merupakan anggota Partai Sarekat Dagang Islam Indonesia( PSII) di Pare-Pare. Andi Daeng Sultan Radja adalah penentang kehadiran penjajah Belanda di Sulawesi Selatan dan Izaac Huru Doko merupakan Ketua Partai Perserikatan Kebangsaan Timor di Kupang. Penerima lain Gelar Pahlawan Nasional adalah Hamengku Buwono I yang dikenal gigih membela Indonesia, terutama di wilayah Yogyakarta. (*)
Copyright © ANTARA 2006