Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis pagi, melemah di atas level Rp9.100 per dolar AS menjadi Rp9.120/9.125 per dolar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya pada level Rp9.107/9.110 atau mengalami penurunan sebesar 13 poin.
"Melemahnya rupiah ini hanya merupakan koreksi saja, setelah hari sebelumnya menguat, karena pelaku pasar mencoba berspekulasi membeli dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan pelaku pasar melihat kemenangan Kemenangan Partai Demokrat di Kongres AS yang diperkirakan akan mengubah kebijakan luar negeri AS, sehingga defisit neraca transaksi berjalan akan dapat ditekan.
Kemenangan Partai Demokrat akan lebih berpengaruh pada kebijakan politik daripada kebijakan ekonomi, sehingga AS diperkirakan akan semakin berhati-hati dalam hal belanja pemerintah, seperti untuk kebutuhan perang, katanya.
"Saya melihat secara positif bahwa defisit belanja akan lebih terkontrol, karena mereka kini tidak akan sebebas dulu dalam menggunakan anggaran negara," ujarnya.
Data yang diperoleh menyebutkan defisit neraca transaksi berjalan (current account balance) AS pada 2005 mencapai 792 miliar dolar AS dengan prediksi 2006 akan mencapai 870 miliar dolar AS dan pada 2007 akan mencapai 875 miliar dolar AS.
Namun demikian, lanjutnya, AS dikhawatirkan belum dapat menutupi defisit yang besar itu melihat arus modal yang masuk ke dalam negeri.
Karena itu dengan kemenangan Partai Demokrat di Kongres, maka akan dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi defisit tersebut, katanya.
Dolar AS di pasar Asia pada perdagangan hari sebelumnya tergocang akibat ketakutan pasar dengan kemenangan Partai Demokrat di Kongres AS yang diperkirakan akan mengarahkan ekonomi AS pada kebijakan yang tidak terlalu "market friendly"
Para pedagang merasa khawatir dengan kemungkinan perubahan kebijakan ekonomi AS setelah Partai Demokrat menguasai majelis rendah untuk pertama kali sejak 1994, meskipun mereka masih menghadapi pertarungan keras lagi untuk menguasai Senat.
Dia menambahkan faktor daya tarik dolar AS di tingkat regional masih akan menentukan bagaimana posisi dolar AS terhadap rupiah hingga akhir tahun nanti.
Di perdagangan Asia, dolar AS sempat diperdagangkan melemah dari 117,85 yen, euro stabil pada 1,2755 dan euro terhadap yen jadi 150,35.
Meski demikian rupiah masih ada ruang untuk bergerak naik, apalagi kinerja ekonomi makro Indonesia terus tumbuh dengan makin aktifnya Perbankan menyalurkan kredit yang diharapkan memicu investasi asing di dalam negeri, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006