"Warga minum air kubangan dengan cara mengalirkan air tersebut ke sebuah sumur kecil berjarak satu meter dari kubangan.
Jarak antara kubangan dan sumur kecil itu juga berfungsi sebagai saringan sehingga air yang masuk ke dalam sumur terlihat bersih," kata Wakil Ketua DPRD Timor Tengah Selatan Alex Kase yang dihubungi dari Kupang, akhir pekan ini.
Menurut Alex, air tersebut dibawa pulang ke rumah masing-masing kemudian dimasak hingga mendidih sebelum diminum oleh anggota keluarga.
"Ini fakta yang kita temukan di lapangan. Awalnya saya tidak percaya ada warga yang minum air kubangan itu," ujarnya.
Meskipun sudah dianggap bersih, namun demikian air kubangan tersebut terlihat masih berwarna hingga seperti kehijauan yang diduga karena terkontaminasi limbah ternak.
Menurut Alex, temuan warga minum air kubangan mengagetkan dan menyayat nurani, padahal Timor Tengah Selatan merupakan daerah yang memiliki sumber air terbesar di Pulau Timor yang berhulu di Gunung Mutis.
Kabupaten Timor Tengah Selatan juga pernah menjadi lokasi pengambilan gambar iklan salah satu perusahaan air minum.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus mengaku belum menerima laporan terkait warga minum air kubangan tersebut.
"Jika laporan itu benar, kami segera turun ke sana untuk membantu menyuling air agar air kubangan itu menjadi layak diminum," kata Thadeus.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014