"Ruwatan yang dilakukan di depan rumah tokoh dan pendiri PAN Bapak Amien Rais dinilai sangat provokatif dan melewati batas. Apalagi, sampai ada penyebutan Sengkuni yang sangat buruk dalam tradisi dan budaya Jawa," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan elektronik di Jakarta, Minggu.
Saleh menilai kegiatan tersebut jelas-jelas mengandung muatan politik yang sangat besar, terutama untuk mendegradasi ketokohan dan kepeloporan Amien Rais yang merupakan salah satu tokoh reformasi.
Menurut Saleh, setiap orang diperbolehkan menyampaikan kritik dan ketidaksetujuan. Namun, kritik dan ketidaksetujuan itu seharusnya disampaikan secara santun dan bertanggung jawab.
"Tujuan kritik adalah untuk membangun, bukan untuk mengerdilkan, apalagi menghina," ujarnya.
Saleh mengatakan bahwa PAN memahami tindakan itu sebagai bentuk ketidaksetujuan atas beberapa pernyataan dan artikulasi politik Amin Rais yang tegas dan konsisten untuk bersama Koalisi Merah Putih (KMP).
Oleh karena itu, tidak bisa disalahkan bila ada sebagian kader PAN yang mencurigai bahwa kegiatan itu ditumpangi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan politik jangka pendek dengan tujuan menggiring opini sesat mengenai sosok pribadi dan kiprah politik Amin Rais.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014