Kadin harus melakukan koordinasi bersama-sama para pengusaha di Banten untuk menghadapi MEA 2015. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kalau kita melakukannya bersama-sama,"

Serang (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendorong pengusaha lokal di Banten untuk menyiapkan diri menghadapi persaingan pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dimulai awal 2015.

"Kadin harus melakukan koordinasi bersama-sama para pengusaha di Banten untuk menghadapi MEA 2015. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kalau kita melakukannya bersama-sama," kata Rano Karno saat membuka diskusi "Riung Mungpulung Bersama Tokoh Pengusaha Muda Banten dalam rangka Refleksi 14 Tahun Provinsi Banten dengan tema Menghadapi Asean Economic Comunity di Kadin Banten, di Serang, Sabtu.

Rano mengatakan, saat ini Banten termasuk dalam wilayah MP3EI yang harus dikawal pelaksanaannya untuk kesejahteraan masyarakat Banten. Ada sekitar 18 proyek nasional di Banten diantaranya pelabuhan Bojonegara, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, JSS, doubel track Maja dan sejumlah proyek lainnya.

Dengan adanya sejumlah proyek tersebut, kata Rano, membutuhkan kerja sama dan koordinasi para pengusaha yang diwadahi oleh Kadin, serta membutuhkan sumber daya manusia yang harus dipersiapkan untuk mengawal dan melaksanakan proyek tersebut.

"Kalau mengejar seluruh proyek tersebut bisa dilaksanakan dalam waktu dekat sulit. Namun ada satu fokus yang saya targetkan bisa secepatnya dilaksanakan yakni pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak," kata Rano.

Oleh karena itu, kata Rano, sebelum MEA pada 2015 dimulai, para tokoh dan pengusaha Banten harus berkumpul kembali untuk memaparkan potensi, peluang dan tantangan para pengusaha Banten untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut menghadapi MEA 2015.

"Masyarakat ekonomi Asean tidak bisa kita hindari karena kita sudah sepat. Yang harus kita lakukan saat ini adalah bersiap-siap karena sudah didepan mata," kata Rano.

Acara diskusi pada kegiatan Riung Mungpulung Tokoh Pengusaha Muda Banten tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain para tokoh muda Banten yakni Pakar Managemen Ahmad Mukhlis Yusuf, ahli perbankan Udin Saefudin Noer, dan Prof Dr Ibdu Hamad (Humas Kementerian Pendidikan).

Sementara ahli perbankan yang juga salah seorang pimpinan di Bank CIMB Niaga Udin Saefudin Noer mengatakan, untuk menguatkan persaingan dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean, para pengusaha di Banten dibawah Kadin, masing-masing harus membangun kekuatan sendiri-sendiri untuk tujuan bersama menjadi juara dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Kadin harus memperkuat pengusaha kecil dan menengah, karena kalau tidak diperkuat nanti masyarakat kecil akan kalah. Sehingga Banten harus memproteksi pengusaha kecil dan menengah, minimalnya memperkuat pasar di masyarakat Banten," kata Udin.

Sementara Mantan Dirut Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan, dalam upaya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, Kadin Banten harus melakukan konsolidasi dan koordinasi yang kuat diantara para pemangku kepentingan di Banten.

"Mari kita lakukan sesuatu untuk menghadapi MEA. Lakukan konsolidasi yang kuat, karena tidak ada sesuatu yang bisa diraih dengan instan," kata Mukhlis Yusuf.
(M045/N005)

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014