Bergembira dan bersukacita sah-sah saja, tapi euforia ini jangan berlebihan"
Jakarta (ANTARA News) - Bagi sebagian orang, kirab budaya untuk syukuran dilantiknya Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla adalah menyakiti hati mereka yang tidak memilih Jokowi-JK.

"Jokowi menang kan bukan mutlak, misalnya meraih suara 80 persen, hal ini (kirab budaya) menyakiti hati rakyat yang memilih selain Jokowi saat Pemilihan Umum lalu," kata Muhammad Yudi Armen yang berstatus PNS, kepada Antara News di Jakarta, Sabtu.

Yudi menilai acara itu berlebihan karena Jokowi justru bersemangat untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas pada berbagai bidang selama masa pemerintahannya nanti.

Dia juga mengkritik rencana penutupan beberapa jalan di Jakarta selama kirab karena disebutnya bakal memacetkan jalanan, terlebih acara diadakan pada hari kerja dan di tengah kesibukan warga Jakarta.

Yudi menyarankan, perayaan ini sebaiknya dipusatkan di suatu tempat tanpa menutup lajur jalan. Dia mengusulkan Gelora Bung Karno Senayan untuk tempat kirab.

Hal senada disampaikan pengusaha muda Astrid Riantiningtyas yang memandang kirab budaya sebagai euforia karena masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintahan baru dan bangsa ini.

"Bergembira dan bersukacita sah-sah saja, tapi euforia ini jangan berlebihan, apalagi menjurus pada kultus individu yang membuat sang presiden jadi mabuk sanjungan, sebab di tahun-tahun mendatang ini sedang menanti masalah-masalah serius," kata Astrid seraya menunjuk isu rencana kenaikan harga BBM yang belum juga diputuskan.

Yossa Suwardini yang bekerja pada perusahaan swasta malah menyarankan Jokowi-JK untuk lebih baik mempersiapkan diri bekerja lebih keras agar Indonesia lebih maju.

"Tidak perlu berlebihan dalam merayakan kemenangan, yang terpenting Jokowi-JK bersiap diri, agar Indonesia lebih maju, masyarakatnya lebih makmur dan sejahtera," kata Yossa.

Kirab budaya digelar para relawan untuk merayakan resminya Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK dengan mempersembahkan pesta rakyat dan konser musik.

Acara ini digelar usai pelantikan presiden dan wakil presiden, mulai dari depan Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Kepresidenan di Jl. Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 13.00 WIB.

Jokowi-JK akan diarak oleh rakyat para pendukungnya menuju istana diiringi karnaval batik, reog, ondel-ondel, barongsai, sepeda onthel, dan lainnya.

Sore harinya, Konser 3 Jari akan digelar di pelataran Monumen Nasional dan akan dimeriahkan oleh artis dan band papan atas ibu kota, selain akan diisi oleh sapaan Jokowi kepada rakyatnya untuk pertama kali sebagai Presiden Republik Indonesia.






Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014