Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia mengevaluasi penggunaan sistem teknologi informasi yang dilakukan dalam Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI.
Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan evaluasi dilakukan terhadap penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pendaftaran Pemilih (Sidalih) dan Sistem Informasi Penghitungan (Situng) suara.
"Secara keseluruhan kami mengevaluasi Sidalih dan Situng, kami ingin mengetahui dari para operator aplikasi tersebut terkait dengan permasalahan apa yang dihadapi selama penggunaannya dan jalan keluar apa yang usulkan untuk mengatasi persoalan itu," kata Hadar.
Evaluasi terhadap sistem teknologi informasi tersebut dilakukan dengan mengundang perwakilan operator Sidalih dan Situng dari 33 provinsi serta sejumlah kabupaten dan kota di wilayah I.
Hadar menjelaskan salah satu yang akan dibahas dalam evaluasi tersebut mengenai pengunggahan Formulir C1 (rekapitulasi suara di tingkat TPS) yang belum 100 persen pada saat Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
Dalam pemilu anggota legislatif, April lalu, pengunggahan Formulir C1 ke pusat data KPU RI belum 100 persen berhasil ditampilkan di laman resmi KPU Pusat. Hal itu berbeda dengan kondisi pada saat Pilpres 2014.
Pada Pilpres, Formulir C1 yang berhasil diunggah hampir menembus angka 100 persen.
"Hasil kajian kami, itu terjadi karena perbedaan kebijakan yang kami terapkan dua pemilu tersebut. Dalam pemilu anggota legislatif, kami mengimbau kepada daerah untuk tidak mengunggah Formulir C1 jika itu belum terkoreksi, artinya harus benar-benar bersih dari kekeliruan baru diunggah. Sementara itu, pada Pilpres, kami mengubah kebijakan agar teman-teman di daerah secepat mungkin menggungah Formulir C1 walaupun masih ada yang harus dikoreksi," jelas Hadar.
Ketua KPU RI Husni Kamil Manik mengatakan bahwa data-data pemilu anggota legislatif dan Pilpres 2014 memerlukan penyempurnaan untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan data pemilu.
"Kegiatan pemilu masih menyisakan banyak pekerjan rumah, bahwa di dalam data-data yang ada itu masih diperlukan penyempurnaan. Misalnya, dalam rekam Formulir C1 sampai hari ini kami belum menuntaskannya sampai 100 persen," kata Husni.
Evaluasi Sidalih dan Situng berlangsung hingga Minggu (19/10) di Yogyakarta. Rencananya dalam kegiatan tersebut akan dibahas mengenai kesiapan penggunaan dua sistem teknologi informasi tersebut pada pilkada serentak tahun depan.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014