...dibutuhkan sinergi yang kuat...

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas) melaporkan Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) Indonesia telah tercapai sebagian.

Berdasarkan Laporan Pencapaian MDGs Indonesia 2013, dari 63 indikator MDGs yang tersebar dalam 8 goals, 13 indikator telah dapat dicapai sebelum tahun 2015. (Baca juga: Ini pencapaian sosialisasi MDGs Indonesia)

Sebanyak 35 indikator diperkirakan akan dapat dicapai pada akhir tahun 2015 dan 15 indikator lainnya masih memerlukan kerja keras untuk dapat tercapai.

"Dikaitkan dengan akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II, Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2013 dapat menjadi alat untuk mengevaluasi kinerja dan sekaligus mengambil langkah-langkah yang strategis baik di pusat maupun di daerah dengan berfokus pada indikator MDGs yang masih memerlukan kerja keras agar tercapai," kata Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas RI, Lukita Dinarsyah Tuwo, yang meresmikan peluncuran buku laporan tersebut memaparkan dalam rilis.

Tujuan-tujuan MDGs yang telah tercapai antara lain:

1. Rasio penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari
2. Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki umur 15--24 tahun
3. Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan (Target imunisasi MDGs tercapai)
4. Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler

Menurut Lukita, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai seluruh indikator MDGs pada akhir tahun 2015.

"Sehingga dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, organisasi profesi, swasta, masyarakat sipil, mitra internasional, dan media yang didukung oleh partisipasi masyarakat," ujarnya.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, KemenPPN/Bappenas RI, Nina Sardjunani, mengatakan berkaitan dengan daerah-daerah yang masih membutuhkan kerja keras dalam mencapai tujuan MDGs, KemenPPN/Bappenas telah mengaplikasikan MAF (MDGs Acceleration Framework), sebuah metode akselerasi yang diperkenalkan oleh PBB untuk mempercepat pencapaian MDGs.

"MAF diterapkan pertama kali untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013, sudah diimplementasikan di 12 kabupaten/kota, dan saat ini dalam proses pemantauan," ujar Nina.

Daerah-daerah lain yang menerapkan MAF adalah Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Banten untuk Angka Kematian Ibu, Kepulauan Riau untuk HIV/AIDS, Bengkulu untuk sanitasi layak, dan Nusa Tenggara Barat untuk air minum layak, demikian ditambahkan.

Daerah-daerah yang menunjukkan pencapaian signifikan dalam indikator-indikator MDGs juga mendapatkan reward berupa Penghargaan MDGs untuk Provinsi yang diberikan setiap tahun mulai tahun 2013 lalu, pungkasnya.

(M047)


Pewarta: Monalisa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014