Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Universitas Queensland bekerja sama dengan LIPI dan dua universitas dalam negeri untuk memetakan terumbu karang di Indonesia.
Foto dan video yang diambil dari terumbu karang di Indonesia digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan terumbu karang.
Sekelompok peneliti dari Universitas Queensland menggandeng LIPI, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Diponegoro telah mengunjungi daerah Sulawesi Utara dan kepulauan Karimun Jawa dalam rangka kegiatan penelitian Catlin Seaview Survey.
Teknologi yang digunakan untuk pemetaan terumbu karang Indonesia, yakni Kamera SVII yang berfungsi sebagaimana fungsi satelit bagi pemetaan atmosfer dan permukaan bumi.
Hal ini dilakukan melalui pengambilan rangkaian gambar 360 derajat setiap tiga detik selama kamera berjalan dengan kecepatan sekitar 4 km/jam.
Sementara proses analisa menggunakan piranti lunak yang dapat mengenali gambar 'image recognition software' dan bisa digunakan secara umum untuk peneliti dan khalayak seluruh dunia.
"Akan sangat mungkin di pertengahan abad ini, daerah seperti Maluku dan Karimun Jawa yang terletak di segitiga terumbu karang menjadi satu-satunya daerah di bumi di mana terumbu karang masih ada," kata Profesor Ove Hoegh-Guldberg, Kepala Ilmuwan dan Direktur Global Change Institute Universitas Queensland.
Ia menimpali, "Pengetahuan tentang struktur dan fungsi terumbu karang tersebut sangat penting jika kita ingin mendukung daya tahan mereka terhadap perubahan global."
"Hal inilah yang menjadi alasan utama bagi diadakannya proyek inventarisasi terumbu karang terbesar selama sejarah ini, yang akan sangat meningkatkan pengetahuan kita atas ekosistem yang mengagumkan ini serta upaya untuk melindunginya," tambahnya lagi.
Kegiatan ilmiah ini merupkan bagian dari rangkaian proyek global penelitian terumbu karang yang meliputi daerah Segitiga Terumbu Karang di Asia Tenggara.
Catlin Swaview Survey merupakan ekspedisi ilmiah yang merintis pengungkapan dampak perubahan lingkungan bagi terumbu karang di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah data terkait sistem terumbu karang yang tersedia bagi para ilmuwan.
Setelah menyelesaikan penelitian ilmiah di kawasan Great Barrier Reef dan Karinia, saat ini Catlin Seaview Survey tengah memusatkan perhatian terhadap Segitiga Terumbu Karang, di kawasan Asia Tenggara.
Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014