Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 47 poin menjadi Rp12.213 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.260 per dolar AS.
Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa laju rupiah mampu kembali terapresiasi terhadap dolar AS. Kondisi politik yang cenderung stabil jelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI menjadi salah satu faktor penguatan nilai tukar domestik.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum itu untuk kembali mengakumulasi rupiah meski masih cenderung terbatas," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan rupiah belum mampu mengkonfirmasi penguatan lanjutan seiring masih bervariasinya sentimen dari eksternal terkait kepastian kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed rate) dan perlambatan ekonomi global.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan bahwa saat ini pergerakan rupiah cenderung konsolidasi di tengah antisipasi pelantikan Presiden-Wapres RI nanti dan susunan kabinet pemerintahan baru.
Dalam fase itu, menurut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung mengambil posisi jangka pendek atau melakukan transaksi dengan cepat seraya memantau perkembangan yang ada baik dari global maupun domestik.
"Diharapkan, sentimen politik di dalam negeri tidak memanas sehingga nilai tukar rupiah ke depan bergerak stabil dengan potensi penguatan," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014