Ebola dapat dikalahkan jika kita bekerjasama secara efektif
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (16/10), meminta masyarakat internasional menyediakan satu miliar dolar AS guna membantu mencapai sasaran pengurangan angka penularan Ebola hingga 1 Desember.
"Puluhan negara memperlihatkan solidaritas mereka. Namun, kita perlu mengubah janji menjadi aksi. Kami memerlukan lebih banyak dokter, perawat, peralatan, pusat perawatan dan kemampuan medis," kata Ban kepada wartawan sepulangnya dari kunjungan ke Timur Tengah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan bahwa dalam waktu 60 hari hingga 1 Desember, 70 persen dari semua orang yang terinfeksi harus berada di rumah sakit dan 70 persen korban dimakamkan secara aman, "kalau kita mau mengatasi wabah tersebut".
Jika tidak, jumlah penularan Ebola beresiko naik "secara dramatis" dan secara mengalahkan reaksi secara keseluruhan, demikian peringatan Anthony Banbury, Kepala Misi PBB bagi Reaksi Tanggap Darurat Ebola (UNMEER), di dalam penjelasannya kepada Dewan Keamanan PBB pada 14 Oktober.
Selain itu, Ban di dalam pernyataannya menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga seorang pegawai Misi PBB yang meninggal akibat Ebola pada pekan ini, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi.
Abdel Fadeel Mohammed Basheer, insinyur satu laboratorium Sudan pada Misi PBB di Liberia, meninggal setelah dirawat karena terserang Ebola di Jerman pada 14 Oktober.
Ban juga memuji personel medis dan pendukung yang bekerja di garis depan melawan Ebola. Ia mengatakan, "Ebola dapat dikalahkan jika kita bekerjasama secara efektif. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk bertindak."
Pada Rabu (15/10), Dewan Keamanan PBB mendesak semua negara anggotanya agar mempertahankan hubungan dagang dan transportasi dengan sebagian besar negara yang terpengaruh Ebola guna memungkinkan pemanfaatan sumber bantuan secara tepat waktu.
"Anggota Dewan Keamanan menekankan bahwa reaksi masyarakat internasional terhadap wabah Ebola telah gagal untuk menangani secara tepat besarnya wabah itu dan dampaknya," demikian isi siaran pers yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan setelah dengar pendapat mengenai Ebola pada 14 Oktober.
Sehubungan dengan itu, Dewan Keamanan juga "sangat" mendesak perusahaan penerbangan dan pelayaran agar melaksanakan seruan PBB saat menerapkan protokol kesehatan yang tepat.
Pada 14 Oktober, Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertemuan tentang Ebola. Selama pertemuan tersebut, wakil tetap Sierra Leone untuk PBB menyeru negara anggota badan dunia itu agar mengkaji kembali kebijakan mereka untuk mengucilkan negara yang terpengaruh Ebola dan warga mereka.
Dewan Keamanan juga menyampaikan keprihatinan mereka di dalam pernyataan tersebut mengenai dampak dari pembatasan perdagangan dan perjalanan yang diberlakukan atas dan terhadap negara yang terpengaruh serta tindakan diskriminasi terhadap warga negara Guinea, Liberia serta Sierra Leone.
Sierra Leone, Liberia dan Guinea telah mengalami pukulan paling keras sejak wabah Ebola pertama kali menyebar.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014