Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) memprotes rencana pemerintah meliburkan sejumlah sekolah terkait kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, ke Istana Bogor, Jawa Barat, 20 Nopember mendatang. Ketua PP IPNU Muhammad Asyhadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, menyatakan, rencana meliburkan sekolah yang menjadi bagian dari upaya pengamanan terhadap kunjungan Bush tersebut sangat berlebihan dan mengorbankan kepentingan masyarakat, khususnya pelajar. "Pengamanan Bush yang berlebihan mengorbankan kepentingan masyarakat di sekitar Istana Bogor. Saya baca di media massa akan ada beberapa sekolah yang diliburkan. Bahkan, para pedagang diusir dari tempat dagangannya karena alasan pengamanan. Itu tidak sepatutnya," katanya. Seperti diberitakan sejumlah media massa, sedikitnya ada empat sekolah yang berada di dekat Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor akan diliburkan untuk kepentingan pengamanan Bush. Di antara sekolah yang diliburkan itu adalah SMPN 1 dan SMAN 1 Bogor. IPNU, kata Asyhadi, sangat memahami kekhawatiran pemerintah jika kedatangan Bush akan disambut teror atau aksi menentang AS sehingga memerlukan pengamanan yang super ketat. Namun, lanjut dia, tak semestinya hal itu mengorbankan aktivitas belajar mengajar. Jika ada kekhawatiran bahwa sekolah akan disusupi teroris, katanya, tentu tindakan pengamanan yang diambil tidak harus dengan meliburkan sekolah. Menurut Asyhadi, kekhawatiran bahwa sekolah akan disusupi teroris merupakan "sesuatu yang berlebihan". "Mestinya sekolah tidak perlu diliburkan. Kalau begitu, kedatangan Bush bukan menguntungkan Indonesia, tapi malah merugikan. Datang, ya datang saja, tapi sekolah harus tetap masuk. Tidak ada alasan untuk meliburkan sekolah," katanya. Selama Bush menjadi orang nomor satu di AS, dengan kunjungannya ke Bogor November ini, ia sudah dua kali ke Indonesia. Kunjungan pertamanya berlangsung di Bali pada 2003 ketika ia melakukan lawatan ke Jepang, Indonesia dan Australia, serta menghadiri KTT Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Thailand 20 - 21 Oktober 2003.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006