Jakarta (ANTARA News) - PT Krakatau Steel siap bersaing menjadi pelaku utama dalam pengembangan industri kemaritiman guna mendukung konsep poros maritim laut yang dicanangkan oleh Pemerintahan Jokowi - JK mendatang kata Dirut Krakatau Steel Irvan K Hakim.
"Sebenarnya konsep itu sudah terintegrasi dalam industri baja nasional. Pendirian industri baja dengan produk yang dihasilkan untuk kepentingan industri maritim dalam hal ini untuk galangan kapal," kata Irvan K Hakim seusai seminar Transformasi Konsep Maritim Indonesia, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan industri baja bisa menjadi pelaku utama dalam pengembangan industri kemaritiman di Indonesia.
"Plat baja yang kami hasilkan tebalnya 120 mm dan lebarnya 4,5 meter, jadi kapal sebesar apapun bisa dibangun di indonesia." katanya.
Dengan baja yang dihasilkan, dia mengatakan dapat membuat kapal-kapal laut yang mendukung arus barang dan orang.
"Namun kami masih mempunyai tantangan bagaimana dengan pelaku usaha sebagai penyerap produk baja yang yang dihasilkan dalam hal galangan kapal nasional," katanya.
Ia menjelaskan saat ini Galangan Kapal Nasional masih menghadapi beberapa kendala terutama terkait dengan kebijakan fiskal.
"Misalnya kapal bekas impor tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sedangkan produk jadi atau komponen dikenakan biaya Ppn tentunya industri galangan kapal nasional lebih rendah dibanding produk impor," katanya
Menurut dia kalau hal kebijakan tersebut diperbaiki kami berkeyakinan mereka menjadi pelaku utama penyerap baja yang yang dihasilkan Krakatau Steel.
"Karena kebijakan pajak ini akibatnya orang lebih memilih membeli kapal bekas daripada membuat kapal baru. Kalau itu diperbaiki saya yakin industri kapal akan berkembang walaupun impor komponen pendukung tidak dapat dihindari," katanya.
Ia menambahkan konsep poros maritim akan kuat dan bisa dilaksanakan apabila memenuhi tiga hal utama yakni industri penunjang kuat, pelabuhan yang efesien dan Keberadaan industri yang berdekatan dengan pelabuhan.
"Kalau ketiga hal terpenuhi, saya yakin konsep poros maritim akan bisa dilaksanakan," katanya.
Pewarta: Zabur Karuru
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014