Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada triwulan III-2014 turun 30 persen, dari Rp3 triliun pada September 2013 menjadi Rp2,1 triliun.
Presiden Direktur Danamon Henry Ho mengatakan, kuartal ketiga tahun ini adalah masa yang menantang bagi perekonomian Indonesia, dengan turunnya harga komoditas dan lemahnya kinerja ekspor yang membatasi ruang untuk ekspansi bisnis.
"Hal ini berdampak pada turunnya permintaan kredit, sehingga industri perbankan mencetak pertumbuhan yang konservatif pada kuartal ketiga tahun ini," ujar Henry Ho saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Kredit Danamon hanya tumbuh 7 persen pada kuartal ketiga tahun ini, dari Rp129 triliun pada periode sama tahun lalu menjadi Rp139 triliun.
Kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) tetap stagnan pada Rp19,7 triliun pada kuartal ketiga 2014 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM), naik sebesar 11 persen menjadi Rp22,5 triliun. Secara total, kredit Danamon untuk segmen UKM berkontribusi sebesar 30 persen dari seluruh kredit Danamon.
Untuk kredit segmen komersial Danamon sendiri, tumbuh 15 persen pada kuartal III-2014 dibandingkan tahun lalu menjadi Rp17 triliun. Sedangkan kredit untuk segmen korporasi tumbuh sebesar 7 persen menjadi Rp18 triliun.
Direktur Danamon Vera Eve Lim mengatakan, kompetisi yang semakin ketat dalam segmen mass market, terutama dalam segmen kredit mikro, menghasilkan lingkungan operasional yang menantang.
"Untuk memaksimalkan peluang dan meningkatkan efisiensi pada segmen ini, Danamon telah melakukan beberapa inisiatif, termasuk pengkajian model operasional unit kredit mikro kami," ujarnya.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014