Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pemda Jatim membentuk Otorita Pengembangan Madura, sejalan dengan dilanjutkannya pembangunan jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) yang ditargetkan selesai akhir tahun 2008. "Saya diperintahkan Presiden untuk segera membentuk otorita pengembangan wilayah Madura, termasuk konsep dan orang yang duduk di dalamnya," kata Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, usai rapat terbatas soal pembangunan Suramadu di Kantor Presiden Jakarta, Rabu. Dalam rapat tersebut yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Yudhoyono meminta agar pembangunan Suramadu, selain diikuti dengan pengembangan wilayah Madura, juga disertai penataan wilayah di daerah Bangkalan, Sumenep dan Pamekasan. "Jembatan Suramadu bukan hanya untuk hilir mudik orang saja, tetapi untuk pengembangan ekonomi Madura dan untuk itu harus ditata infrastrukturnya seperti kebutuhan air, energi, jalan raya dan pelabuhan," katanya. Sementara itu, pemimpin induk pelaksana kegiatan pembangunan jembatan Suramadu, AG Ismail mengatakan kelanjutan pembangunan Suramadu masih membutuhkan biaya sebesar Rp1,4 triliun dan disetujui untuk diambilkan dari APBN 2007 dan 2008. Menurut AG Ismail, total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp4,4 triliun yang antara lain juga dibiayai dari kredit ekspor dari pemerintah China Rp1,6 triliun, dana APBD Propinsi Rp400 miliar, dan sisanya APBN pemerintah Pusat. Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambahkan pihaknya akan meneruskan upaya penawaran pembangunan jalan tol dari Juanda Surabaya menuju Jembatan Suramadu yang terputus pembangunannya. Selain itu, pihaknya akan menawarkan pembangunan proyek air bersih di wilayah yang terkenal sulit air tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006