Tugas TNI mengamankan kedaulatan negara

Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI menyiagakan 1.900 personel pasukannya dan 210 anggota Polri dikerahkan untuk pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Dua hari lalu, saya telah menerima paparan dari Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya dan Danpaspampres serta Bais. Semua dalam keadaan siap untuk melakukan pengamanan dalam jumlah cukup memadai," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam Gelar Pasukan Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis.

Dari 1.900 personel TNI, 300 personel di antaranya merupakan pasukan khusus antiteror dari tiga matra, yakni Sat-81 Gultor Kopassus (TNI AD), Denjaka (TNI AL), dan Denbravo-90 (TNI AU). TNI juga menurunkan 10 unit kendaraan Anoa dan 6 unit kendaraan truk Reo.

Panglima TNI mengatakan, beberapa hal yang perlu ditekankan, yakni presiden dan wapres merupakan lambang negara yang di dalamnya ada kedaulatan.

"Tugas TNI mengamankan kedaulatan negara. Pembagian tugas dan komando pengendalian antara TNI dan Polri sudah jelas, serius, dan waspada," kata Panglima TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima juga mengingatkan agar pada saat pelantikan, masyarakat melakukan kegiatan seperti biasa. Kepolisian bersama dengan TNI akan selalu menjaga ketertiban karena semuanya merupakan pertaruhan kedaulatan bangsa.

Ia mengatakan, kekuatan pasukan TNI dan Polri lebih dari 20 ribu personel. Semua akan disebar di empat ring pengamanan. Dari ruang sidang yang dijaga paspampres hingga polisi berpakaian preman, sampai titik terluar.

Pada apel siaga kali ini, Kodam Jaya menerjunkan 600 personelnya dari 2.100 personel yang tergabung dalam Apel Siaga. Dengan rincian Kostrad 300 Personel, Den Jaka TNI AL 100 Personel, Den Bravo 90 TNI AU 100 Personel, Gultor Den 81 TNI AD 100 Personel, Kopassus 200 Personel, Marinir 200 Personel, Paskhas 200 Personel, Paspampres 100 Personel, dan Polda Metro Jaya 200 Personel.

Tak hanya menerjunkan prajurit, TNI juga menurunkan 10 Unit Ranpur Anoa dari Kodam Jaya yang dalam 1 Unit ranpur diawaki oleh 4 Personel yang diterjunkan didukung oleh tiga Kendaraan Kawal Paspampres yang 1 Unit kendaraan tersebut diawaki oleh 3 Personel dan 6 Unit Truck Reo yang setiap 1 Unit diawaki oleh 1 Personel dengan Total 19 Unit dan 55 Awak.

Menindaklanjuti Apel Siaga hingga saat pelaksanaan Pelantikan Presiden dan Wapres RI 20 Oktober mendatang, Kodam Jaya juga menyiagakan Pasukan yang terdiri atas 10 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Pasukan Brigif-1 PIK/JS, 12 SSK Pasukan dari Menarhanud-1/F, Satuan Komando Kewilayahan sebanyak 38 SSK, sedangkan untuk pasukan cadangan Gabungan dari Satbalak Jajaran Kodam Jaya sebanyak 4 SSK.

Sementara untuk Ploting pasukan Kodam Jaya akan ditempatkan di beberapa objek vital sebagai bentuk Pengamanan Objek Vital, di antaranya Gedung DPR/MPR RI Senayan, gedung Kantor RRI, Kantor TVRI dan Silang Monas.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014