Kita juga masih mendalami informasi itu. Karena tidak ada laporan resmi ke polisi atas kejadian ituTangerang (ANTARA News) - Jalur perimeter utara dan selatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, rawan terjadinya tindakan kriminalitas.
"Pengamanan di jalur perimeter harus ditingkatkan lagi. Sebab, ada pegawai yang dirampas motornya hilang dan meminta tolong ke tukang ojeg," kata Ketua Paguyuban Tukang Ojeg Bandara Soekarno-Hatta, Baharudin Sila di Tangerang, Kamis.
Ia menjelaskan, pada malam hari, jalur perimeter sangat sepi dan minim petugas keamanan. Meski ada polisi yang melakukan patroli, tetapi oleh pengguna jalan dirasa kurang.
Apalagi, katanya, peristiwa tindakan kriminalitas yang terjadi yakni setelah lewat pukul 03.00 WIB. Saat jam itu, biasanya kerap terjadi perampasan.
Meski sejumlah peristiwa telah terjadi dan korbannya tidak melapor, paguyuban tukang ojeg tetap meminta kepada kepolisian agar melakukan peningkatan patroli.
"Kita sih sudah lapor ke polisi melalui lisan atas kejadian beberapa laporan warga dan tukang ojeg lain. Ini demi keamanan bersama," ujarnya.
Humas PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, membenarkan adanya kerjadian kriminalitas di jalur perimeter utara maupun selatan. Namun pihaknya masih menyelidiki informasi tersebut karena tidak ada satu pun laporan yang masuk ke kepolisian Bandara Seokarno-Hatta.
"Kita juga masih mendalami informasi itu. Karena tidak ada laporan resmi ke polisi atas kejadian itu. Tetapi, keamanan akan tetap jadi prioritas utama," ujarnya.
Sejak pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta ditutup pada 7 Oktober lalu, pengendara dialihkan melalui jalur perimeter utara dan selatan. Akibatnya, jarak tempuh pengendara pun semakin panjang yakni bertambah mencapai 14 kilometer dari biasanya hanya enam kilometer.
Penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta masih dalam tahap uji coba dan akan di evaluasi jika memang ditemukan adanya masalah.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014