Pak SBY akan mendukung penuh agar 20 Oktober sukses dan beliau akan hadir lebih cepat untuk menerima tamu negara,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pada 20 Oktober telah hampir 100 persen.
Hal itu disampaikan oleh Zulkifli di Istana Negara, Rabu malam, seusai melakukan silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan para pimpinan MPR, DPR dan DPD.
"Pak SBY akan mendukung penuh agar 20 Oktober sukses dan beliau akan hadir lebih cepat untuk menerima tamu negara," katanya seraya menyebutkan sembilan kepala negara/pemerintahan negara sahabat telah mengonfirmasi kehadirannya antara lain Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut selain menyampaikan undangan pada Presiden Yudhoyono untuk hadir dalam acara 20 Oktober, pihaknya juga menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan MPR selama beberapa hari terakhir untuk menurunkan ketegangan politik, isu pemboikotan, dekrit dan yang lainnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak presiden selama 10 tahun banyak kemajuan yang telah kita capai," katanya. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua DPD Irman Gusman.
Pertemuan tertutup tersebut dihadiri oleh antara lain Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Setya Novanto, empat Wakil Ketua DPR, yakni Fadli Zon, Agus Hermanto, Taufik Kurniawan, dan Fahri Hamzah, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan tiga wakil ketua MPR, yaitu Mahyudin, EE Mangindaan, dan Oesman Sapta. Sementara itu Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid disebutkan berhalangan hadir.
Presiden Yudhoyono beserta jajaran kabinetnya akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang setelah melakukan serah terima dengan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Pada Rabu pagi di Sentul, Presiden Yudhoyono telah menyampaikan salam perpisahan di hadapan seluruh Gubernur, Wali Kota dan Bupati dari seluruh Indonesia.
"Terima kasih kepada saudara semua, rakyat Indonesia, khusus pada jajaran pemerintah, terima kasih atas kebersamaannya. Secara khusus terima kasih ini adalah (penyelenggaraan-red) pemilu keempat oleh dunia katakan pemilu yang fair dan demokratis," katanya.
Kepala Negara mengatakan lima hari mendatang akan mengakhiri masa jabatannya, dan Indonesia akan memiliki Presiden yang baru.
"Saya mohon maaf apabila apa yang saya lakukan belum penuhi harapan saudara semua, saya ingin berbuat terbaik. Ada sasaran yang belum dicapai, sebagai pemimpin saya mohon maaf. Saya meminta maaf bila selama 10 tahun ada sikap saya tidak berkenan. Tidak ada niat yang tidak baik dari saya," tutur Presiden.
(G003/A029)
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014