Sanaa (ANTARA News) - Sebanyak 12 orang tewas dalam pertempuran sengit antara pengikut kelompok Syiah Al-Houthi dan anggota faksi fanatik Al Qaida di Provinsi Al-Bayda di bagian selatan Yaman, Rabu, kata satu sumber suku kepada Xinhua.
Pertempuran meletus ketika petempur Al-Houthi dengan dukungan pasukan paramiliter pada Selasa berusaha memasuki Kota Radda di Al-Bayda, sekitar 270 kilometer di sebelah tenggara Ibu Kota Yaman, Sanaa --tempat anggota Al Qaida telah beroperasi.
Petempur Al-Houthi dan anggota milisi Al Qaida terlibat pertempuran sengit di jalanan kota tersebut, sehingga memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah mereka.
Dua-belas orang tewas dalam pertempuran yang berkecamuk itu, kata satu sumber melalui telepon kepada Xinhua. Namun ia tak menyebutkan jumlah korban dari masing-masing pihak.
Kelompok Al-Houthi dan pasukan paramiliter berusaha merebut kota itu dalam upaya membersihkan pelaku teror dan memulihkan keamanan, sumber tersebut menambahkan.
Juru bicara Al-Houthi mengatakan kepada Xinhua bahwa pertempuran itu ditujukan untuk melawan pelaku teror di mana pun mereka berada. Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) mengatakan di dalam satu pernyataan anggota fanatik telah menewaskan 10 petempur Al-Houthi dan dua prajurit di Radda sejak Selasa (14/10).
Petempur Al-Houthi menguasai provinsi di Yaman Utara, termasuk Ibu Kotanya, Sanaa, setelah mereka menandatangani kesepakatan gencatan senjata yang ditaja PBB dengan Pemerintah Yaman pada 21 September, setelah berhari-hari bentrokan melawan gerilyawan Sunni.
Kelompok Syiah tersebut juga menguasai Kota Pelabuhan Al-Hodayda di Yaman Barat pada Selasa, dengan meraih momentum untuk memperluas pengaruh di bagian selatan dan barat negeri itu.
Namun AQAP telah beberapa kali memerangi petempur Al-Houthi di provinsi Yaman Selatan sejak September.
Pada 9 Oktober, seorang anggota Al Qaida melancarkan serangan pemboman bunuh diri terhadap satu pertemuan kelompok Al-Houthi di Sanaa, sehingga menewaskan 47 orang.
Negara Arab tersebut telah dilanda aksi perlawanan Al Qaida sejak 2009. Kelompok fanatik itu, yang terutama berpangkalan di provinsi Yaman Timur dan Selatan, telah sering melancarkan serangan bunuh diri terhadap militer dan lembaga keamanan, sehingga menewaskan ratusan orang.
(Uu.C003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014