Nunukan (ANTARA News) - Antrean pembeli bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mencapai sepanjang 1,5 kilometer, Rabu, menyusul sempat tidak tersedianya premium di daerah itu dalam empat hari lalu.
Seorang sopir angkutan kota di Kabupaten Nunukan, Lorens, Rabu malam mengemukakan, akibat empat hari tidak ada premium di daerah itu menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang sejak pagi hari tadi.
Selain itu baru ada satu SPBU yang buka yakni milik PT Rapti Jaya, sedang dua lainnya belum dibuka.
Selama empat hari terakhir, Lorens menyatakan, premium yang djual eceran menggunakan botol tidak ada sama sekali sehingga selama ini kendaraan miliknya tidak beroperasi.
"Selama empat hari ini tidak ada sama sekali bensin (premkium) yang dijual sehingga tidak mencari penumpang," ujar dia yang ditemui disela-sela mengantre BBM bersubsidi di Jalan TVRI Kabupaten Nunukan.
Hingga malam hari, tampak antrean kendaraan roda empat yang didominasi angkutan kota hingga Jalan Pasar Baru tepatnya samping Polsek Nunukan dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD).
Sedangkan antrean kendaraan roda dua (sepeda) motor diperkirakan mencapai setengah kilometer dari APMS (agen penjual minyak dan solar) PT Rapti Jaya.
Pewarta: M Rusman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014