Jakarta (ANTARA News) - Puluhan orang menemui pimpinan DPR RI di gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana kunjungan George W Bush ke Indonesia. Mereka diterima Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno dan Zainal Maarif. Puluhan orang yang datang itu termasuk delegasi dari Forum Betawi Rempug (FBR) dan Forum Umat Islam pimpinan Mashadi. Dalam pernyatan kepada pimpinan DPR, delegasi mempersoalkan tindakan AS di bawah George W Bush dalam serangan terhadap Irak (berdasarkan data dari John Hopkins University) yang telah menewaskan sekitar 655 ribu orang. Selain itu, AS juga selalu melakukan intervensi berbagai kepentingan dan dengan berbagai cara melakukan penguasaan terhadap sumber daya alam negara lain. Bush yang pernyataanya dikutip oleh Guardian (3 Nopember 2006) dianggap orang yang paling berbahaya. Bahkan publik Inggris, Kanada dan Meksiko menilai Bush jauh lebih berbahaya daripada orang yang dibencinya, seperti Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Korea Utara Kim Jong-Il atau pemimpin Hezbollah Hasan Nasrallah. Pemerintah AS di bawah Bush juga dianggap ikut merencanakan dan membentu Israel menyerang Lebanon. Delegasi juga mempersoalkan penjara CIA di berbagai negara, seperti di Teluk Guantanamo (Kuba), Abu Grhaib (Irak), Baghram (Afganistan) serta di Eropa dan Asia. Wakil Ketua DPR Zainal Maarif menyatakan sependapat dengan pernyataan delegasi yang diterimanya. "Bush sudah seperti bebek lumpuh, sudah kalah dalam pemilu. Sebaiknya rencana kedatangannya dibatalkan," katanya. Zainal mengkritik persiapan penyambutan dan pengamanan kunjungan itu. "Pengamanannya merugikan masyarakat, lalu-lintas dialihkan, telepon seluler dimatikan dan sekolah harus libur," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006