Purwokerto (ANTARA News) - Masa tanam di sebagian wilayah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, mundur karena kurangnya air untuk pengairan persawahan di daerah itu.
"Secara umum, irigasi di wilayah Serayu-Citanduy relatif aman karena debit airnya mencukupi pengairan sawah. Hanya saja, ada dua saluran irigasi yang mengalami defisit, yakni Andongbang di Cilongok (Banyumas) dan Cileumeuh di Majenang (Cilacap)," kata Pjs Kepala Balai Pengelola Sumber Daya Air Serayu-Citanduy Arief Sugiarto di Purwokerto, Rabu.
Menurut dia, debit air di irigasi Andongbang hanya tersisa 0,81 meter kubik per detik sehingga tidak mungkin mengairi sawah seluas 1.128 hektare di wilayah Cilongok, sedangkan debit air saluran irigasi Cileumeuh tinggal 0,28 meter kubik per detik.
Padahal, kata dia, debit air yang dibutuhkan dari irigasi Cileumeuh mencapai 0,508 meter kubik per detik untuk mengairi sawah seluas 1.368 hektare di Majenang dan sekitarnya.
Oleh karena antara stok dan kebutuhan tidak seimbang, maka otomatis kedua saluran irigasi tersebut membutuhkan pasokan air hujan.
"Nantinya setelah mencukupi, barulah airnya dapat dialirkan untuk mengairi ribuan hektare sawah di dua wilayah itu," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014