Palu (ANTARA News) - Direktur PDAM Donggala di Sulawesi Tengah, Ali Abdullah mengatakan selama musim kemarau berlangsung debit air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kabupaten Donggala dan Kota Palu menurun drastis.
"Produksi air yang beberapa sumber air baku di Kota Palu, Sigi dan Donggala turun berkisar 50--70 persen dari kondisi normal," katanya di Palu, Rabu.
Ia mencontohkan sumber air baku di Sungai Kawatuna di Kecamatan Palu Timur dan Sungai Uvemanje di Kabupaten Sigi yang mampu memproduksi air bersih rata-rata 300 liter kubik per detik, kini hampir dua bulan terakhir turun drastis tinggak sekitar 100-150 liter kubik per detik.
Sama halnya produksi air bersih yang menggunakan sumber air baku Sungai Powelua di Kabupaten Donggala. Produksi dalam keadaan normal 60 liter kubik per detik, kini tinggal berkisar 30 liter kubik per detik.
Menurut dia, penurunan produksi air bersih di tiga daerah, termasuk di Ibu Kota Provinsi Sulteng, lebih dikarenakan dampak dari kemarau berkepanjangan yang melanda hampir seluruh Wilayah Nusantara.
Musim kekeringan tidak hanya terjadi di Wilayah Sulteng, tetapi juga di banyak daerah di Tanah Air. Bahkan banyak sawah petani yang kekeringan karena kemarau panjang.
Dikhawatirkan jika kemarau panjang terus berlangsung, bukan tidak mungkin sungai-sungai yang selama ini menjadi sumber air untuk kebutuhan masyarakat menjadi kering.
Ali mengimbau masyarakat yang selama ini menggunakan air PDAM untuk lebih menghemat. "Pakailah air sesuai dengan kebutuhan," imbaunya.
Ia juga menambahkan jika debit air terus berkurang, maka dipastikan suplai air kepada para pelanggan juga kemungkinan besar akan berkurang.
Paling tidak air mengalir tidak lagi seperti normalnya 1x24 jam, tetapi mungkin dikurangi menjadi 12 jam. "Tetapi selama ini suplai air PDAM tetap berjalan lancar sepanjang siang dan malam hari.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014