New York (ANTARA News) - Setelah tiga minggu tertunda dan melewati 48 kali pemungutan suara, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa hari Selasa (7/11) di markas besarnya di New York akhirnya memilih Panama sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB mewakili kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Pada pemilihan keanggotaan tidak tetap DK PBB 16 Oktober lalu, pertarungan dalam memperebutkan kursi anggota tidak tetap DK PBB mewakili kawasan Amerika Latin dan Karibia berlangsung alot. Pasalnya dua calon yang bertarung yaitu Venuzuela dan Guetemala tidak sanggup memenuhi kuota suara minimum yaitu dua pertiga suara dari 192 anggota PBB yang memiliki hak pilih.
Pemilihan keanggotaan tidak tetap DK PBB kali ini bermuatan politik sangat tinggi sejak Amerika Serikat mendukung pencalonan Guetemala.
Pernyataan Presiden Venezuela, Hugo Chavez dalam pidatonya di Sidang Umum PBB bulan September lalu yang menyindir Presiden George W. Bush sebagai "iblis" menurut sejumlah anggota PBB telah menggagalkan kesempatan Venezuela terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB.
Setelah melalui 47 kali pemungutan suara dan gagal memenuhi dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan kursi anggota tidak tetap DK PBB, Guetemala dan Venezuela hari Jumat lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dari arena pertarungan. Pada hari yang sama ke-34 negara Amerika Latin dan Karibia mencalonkan Panama sebagai wakil mereka di Dewan Keamanan.
Pertarungan sengit memperebutkan kursi keanggotaan DK PBB kali ini adalah yang ke-3 terpanjang dalam sejarah 61 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa Bangsa.
Panama akan memulai tugasnya sebagai anggota tidak tetap DK PBB mulai 1 Januari 2007 selama dua tahun kedepan bersama empat anggota baru lainnya yang baru saja terpilih yaitu Indonesia, Belgia, Italia dan Afrika Selatan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006