Bagi generasi muda yang sekolah, bisa terhambat kegiatan belajar mengajar, lebih bahaya lagi jika ibu hamil menghirup asap, maka generasi muda kita yang akan dilahirkan nanti, bisa idiot.
Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, mengungkapkan kebakaran hutan berkepanjangan dapat menghancurkan generasi bangsa.
"Bagi generasi muda yang sekolah, bisa terhambat kegiatan belajar mengajar, lebih bahaya lagi jika ibu hamil menghirup asap, maka generasi muda kita yang akan dilahirkan nanti, bisa idiot," kata dia, seusai pembukaan Bulan Penanggulangan Risiko Bencana, di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan, asap dari kebakaran hutan juga menyebabkan berbagai macam penyakit baik infeksi saluran pernapasan atas, berikut dengan turunan penyakit tersebut.
"Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai ditutupi kabut asap tebal, (dikhawatirkan) berlangsung sampai November," kata dia.
Menghirup kabut asap dalam waktu yang panjang, menurut dia, memperbesar risiko melemahnya kondisi kesehatan masyarakat.
"Kami dari pusat mengirimkan bantuan penanggulangan, namun intinya adalah daerah, karena daerah yang paling tahu tentang ini (penyebab kebakaran)," katanya.
Langkah terpenting untuk menghentikan kebakaran hutan tersebut, kata Kepala BNPB itu, yakni keseriusan pemerintah daerah dalam menegakkan hukum.
"Ini jelas dibakar, oleh karena itu tidak mungkin sepenuhnya diserahkan ke kami, yang tahu itu orang daerah, ini bukan masalah ekonomi belaka, tapi sudah masalah kriminal," ucapnya.
"Saya yakin pasti pemda (pemerintah daerah) tahulah, paling tidak di tingkat bawah, ini (lahan) akan dijadikan apa, cegahlah itu," ujarnya.
BNPB menyiagakan tiga pesawat untuk membantu mengatasi penanggulangan kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera Selatan, terdapat penambahan satu pesawat untuk Provinisi Riau, BNPB mengupayakan penambahan tiga pesawat berkapasitas besar guna memodifikasi cuaca hujan buatan.
(KR-BLW)
Pewarta: Boyke LW
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014