Tangerang (ANTARA News) - Humas dan Protokol PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan mengatakan, pesawat yang meledak di Bandara Soekarno-Hatta merupakan ardama bekas Sriwijaya Air yang telah dijual kepada pihak swasta.
"Pesawat itu bekas milik Sriwijaya dan telah dijual ke pihak swasta dan (meledak) saat sedang di potong-potong," kata Yudis Tiawan yang dihubungi di Tangerang, Minggu.
Yudis membenarkan bila pesawat bekas itu meledak di hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) saat di potong - potong dua orang pegawai.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 13.25 WIB saat dua pegawai yakni Wanto dan Jamari memotong badan pesawat yang tidak terpakai.
Pada saat dipotong, tiba - tiba saja mengeluarkan api, dan menyebabkan pesawat yang dipotong bagian ekornya itu terbakar.
Meski mengeluarkan asap yang begitu tebal, namun tidak menganggu penerbangan karena langsung segera ditangani petugas pemadam.
Kasus tersebut pun langsung ditangani kepolisian untuk mengetahui penyebab lainnya. Sedangkan korban langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang karena mengalami luka bakar serius.
Salah satu dari dua korban luka dilaporkan meninggal dunia saat menjalani perawatan.
"Untuk korban, bukan di bawah AP II. Coba saja tanyakan pihak hanggar atau pihak swasta pembeli pesawat," kata Yudis ditanyakan mengenai pihak yang bertanggung jawab.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombespol CH Pattopoi, mengatakan, saat kedua korban memotong bagian ekor pesawat, tiba-tiba saja mengeluarkan api dan meledakkan di bagian pesawat tersebut serta melukai kedua pegawai.
Pesawat itu meledak kemungkinan karena masih ada bahan bakar tersisa di dalamnya dan terkena percikan api pengelasan.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014