Sydney (ANTARA News/AFP) - Menteri Keuangan Australia Joe Hockey, Minggu, memastikan kehadiran Vladimir Putin pada pertemuan puncak pemimpin G20 pada November, meskipun ada kekhawatiran tentang sikap Rusia di Ukraina dalam beberapa bulan belakangan.
Kepastian Australia bahwa pemimpin Rusia itu akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi itu muncul setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan juga akan bertemu Putin pada pekan depan.
"Saya berbicara dengan Menteri Keuangan Rusia kemarin, dan dia mengonfirmasi bahwa Presiden Putin akan datang ke pertemuan puncak para pemimpin G20 di Brisbane," kata Hockey pada Australian Broadcasting Corporation (ABC).
"Itu pasti merupakan konsensus anggota lain dari G20 bahwa Presiden Putin harus hadir. Saya pikir akan dilakukan beberapa dialog penuh dan jujur dengan Presiden Putin pada pertemuan itu," katanya.
Hockey menambahkan bahwa kebijakan Putin bisa jadi lantaran "tentu pandangan yang kuat dari presiden Amerika Serikat, kanselir Jerman dan para pemimpin lain bahwa ia harus hadir".
Selama ini ada tanda tanya apakah Putin akan turut ambil bagian dalam pertemuan itu karena konflik enam bulan antara Kiev dan para pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina, yang telah menewaskan lebih dari 3.300 orang.
Oposisi terhadap kehadirannya meningkat setelah pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas timur Ukraina pada bulan Juli yang menewaskan semua penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang, termasuk 38 warga negara dan penduduk Australia.
Kiev dan blok Barat menuduh kelompok separatis yang didukung Moskow menembak jatuh pesawat itu dengan rudal permukaan-ke-udara yang dipasok oleh Rusia. Moskow membantah tuduhan itu dan telah menuding Kiev.
Tapi, sudah ada tanda-tanda pergeseran atas kehadiran Rusia di Australia setelah Hockey mengatakan pada pertemuan para menteri keuangan G20 pada bulan September bahwa negara-negara anggota percaya partisipasinya akan membantu mengatasi ketegangan geo-politik.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Minggu, juga mengatakan bahwa ia "tidak senang" dengan banyak aspek dari kebijakan luar negeri Rusia, tapi bukan hak negaranya untuk "mengatakan ya atau tidak pada negara anggota G20".
"Rusia adalah anggota G20 dan dengan demikian, kami wajib menerima pemimpin Rusia di negara ini," katanya kepada wartawan.
Ia menimpali, "Saya pikir cukup jelas bahwa kami berpikir bahwa Rusia perlu untuk sepenuhnya bekerja sama dalam penyelidikan atas peristiwa tragis MH17." (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014