"Kita ini bangsa yang besar, bermartabat, dan berdaulat. Jadi kalau Bush mau ke sini, perlakukan dia seperti tokoh-tokoh lain seperti Perdana Menteri Australia John Howard, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, dan Presiden Iran Mahmoud
Depok (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menilai, penerimaan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush sebagai tamu negara ke Indonesia dinilai sudah sangat berlebihan. "Berikanlah penghormatan, terimalah di Bandara, siapkan nasi goreng yang enak, kopi panas, kemudian silakan bicara seperlunya dan persilahkan pulang," katanya ketika menghadiri acara ulang tahun WS Rendra, di Depok, Selasa. Ia memyayangkan sikap pemerintah yang memasang "helipad" dari lapis-lapis baja yang demikian mahal dan merusak ekologi konservasi tanaman tersebut. "Ini sudah keterlaluan," katanya. Helipad untuk kedatangan Presiden Bush itu dipasang khusus di Kebun Raya Bogor (KRB), yang sebenarnya adalah Pusat Konservasi Tumbuhan di bawah otoritas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kemudian, kata Amien Rais, karena terlalu hormatnya pemerintah pada George W Bush maka telepon selular diputuskan jaringan telepon dan sinyal seluler di wilayah Bogor saat Bush berada di "Kota Hujan" itu, hingga beberapa radius kilometer. Dengan melakukan persiapan penyambutan yang berlebihan tersebut, kata dia, pemerintah sudah benar-benar menghina diri sendiri. "Kita ini bangsa yang besar, bermartabat, dan berdaulat. Jadi kalau Bush mau ke sini, perlakukan dia seperti tokoh-tokoh lain seperti Perdana Menteri Australia John Howard, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad," katanya. "Ketika mereka datang ke sini juga biasa saja, tapi kenapa kedatangan Bush ini seakan-akan dielu-elukan sebagai dewa. Ini kan sudah menghina bangsa sendiri," tambah Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu. Padahal di sejumlah negara lain, lanjutnya, Bush sedang dianggap sebagai penjahat perang yang telah menghilangkan ratusan ribu rakyat Irak yang meninggal dunia akibat pemboman yang gegabah dan menghancurkan sejumlah bangunan bersejarah. "Tiba-tiba orang yang tidak diterima di berbagai negara itu kita hormati seperti malaikat," kata mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut. Ia menyarankan pemerintah hendaknya memberikan penghormatan sewajarnya atas kedatangan Bush ke Istana Bogor yang dijadwalkan pada awal pekan ketiga bulan ini.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006