Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Akmaluddin Hasibuan mengatakan Indonesia akan segera membangun kawasan khusus untuk industri kelapa sawit "cluster industry" guna memperkuat industri kelapa sawit. "Seperti misalnya `cluster industry`. Kita masih butuh cluster industry di Indonesia. Permasalahan kita kalau kita menangani industri kelapa sawit yang paling rawan adalah `supporting industry` nya," kata Akmaluddin kepada wartawan setelah bertemu Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres Jakarta, Selasa. Menurut Akmaluddin, masalah industri pendukung bagi pengembangan industri kelapa sawit ini menjadi kendala utama bagi Indonesia untuk mengembangkan industri kelapa sawit. Akmaluddin memberikan contoh di negara tetangga (Malaysia), `supporting industry` untuk kelapa sawit sangat kuat misalnya untuk industri logistik, jasa, seperti pelabuhan dan energi. "Di kita ini terasa kelemahan. Apalagi industri kita bersifat sporadis, tidak di satu tempat misalnya di areal pelabuhan. Kita merasakan berkompetisi dengan mereka sangat lemah. Karena itu untuk memperkuat industri kelapa sawit dibutuhkan cluster industry," kata Akmaluddin. Menurut Akmaluddin, dalam cluster industry Kelapa Sawit tersebut nantinya ada pelabuhan, ada tank storation, serta container yang bisa membuat efisiensi secara nasional dan secara perusahaan. Dengan demikian biaya untuk energinya pasti akan turun karena dengan cluster industry akan terjadi efisiensi. Ketika ditanyakan wilayah mana saja yang akan dipersiapkan untuk pembangunana cluster industry kelapa sawit ini, Akmaluddin mengatakan ada empat tempat yang direncanakan yakni di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. "Kita rencanakan empat. Satu di Sumut, kedua di Riau mungkin di Dumai, konsentrasi kita. Lalu di Kalbar dan Kaltim. Bentuk Cluster Industry ini ada pelabuhan dan daerah industrinya, akan dikembangkan juga tangki timbun, ini akan membantu pengembangan industri hulu dan hilir," kata Akmaluddin. Pengembangan lainnya untuk kawasan tersebut juga akan membantu persediaan energi, selama ini dengan solar dan genset, tapi akan ganti menggunakan limbah sawit, cangkang. Pelabuhannya akan berupa pelabuhan khusus kelapa sawit, sehingga semua investasi itu akan dilakukan para pengusaha kelapa sawit dan lokasinya akan disiapkan oleh Pemda.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006