Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, investor asal Korea Selatan tertarik membangun fasilitas kereta gantung dari kawasan Aik Berik menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
"Rencana ini pernah di bicarakan investor asal Korea Selatan ketika berkunjung ke beberapa obyek wisata yang ada di daerah utara Lombok Tengah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Putria di Praya, Sabtu.
Menurut dia, jika rencana pembangunan kereta gantung tersebut benar dilaksanakan, maka kedepan keberadaannya akan menjadi roda transportasi bagi para wisatawan yang ingin mengamati keindahan alam Gunung Rinjani dari udara.
Namun, kendati begitu, Putria mengutarakan, rencana pembangunan kereta gantung tersebut, masih diutarakan secara lisan oleh investor asal negeri ginseng tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
"Memang ada niatan mereka untuk membangun kereta gantung menuju Rinjani melalui Aik Berik, Lombok Tengah. Tetapi, mereka akan membuat perencanaannya dulu, termasuk studi kelayakan. Mengingat biaya untuk pembangunan itu membutuhkan anggaran tidak sedikit," jelasnya.
Selain investor asal Korea Selatan, ia menyebutkan sejumlah investor dari tiga negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan investasi di bidang pariwsata di daerah itu.
Sebab, diakuinya potensi objek pariwisata di daerah itu bukan saja menjadi incaran para investor dalam negeri tetapi juga investor asing.
Tahun ini diperkirakan ada tiga investor asing. Mereka berasal dari Malaysia, Singapura dan Dubai. Ketiga investor asing siap menanamkan investasinya di bidang pariwisata di Lombok Tengah.
"Dalam waktu dekat ketiga investor itu akan menanamkan modalnya di daerah kita," kata Putria.
Dia mengatakan, niat para investor tersebut untuk menanamkan investasinya cukup serius. Hal ini dikatakan ketiga investor itu, saat mereka bertemu Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili tahun 2013. Dimana, investor Singapura dan Malaysia akan menanamkan investasinya di objek wisata di wilayah selatan.
Sedangkan, investor Dubai melirik rencana pembangunan di kawasan Mandalika Resort yang kini di kelola "Internasional Tourism Development Corporation (ITDC)" atau dulu disebut "Bali Tourism Development Corporation (BTDC)" yang akan membangun sejumlah infrastruktur wisata di daerah yang kini telah ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) oleh pemerintah pusat.
"Direncanakan mereka akan membangun sesuai rencana ITDC. Bahkan, ketiga investor tersebut, sudah melihat objek wisata di Kabupaten Lombok Tengah," ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran ketiga investor asing itu diharapkan mampu mendorong kemajuan pariwisata di daerah tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap dukungan masyarakat untuk membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan semua program yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Saat ini pemerintah daerah sedang berupaya memperisiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan rencana investasi tersebut, termasuk penyiapan infrakstruktur jalan dan jaringan air bersih.
"Kita berharap ini segera bisa kita dapat wujudkan. Untuk itu dukungan masyarakat mutlak dibutuhkan," ucapnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014