Jakarta (ANTARA News) - Redaktur foto harian Republika, Bachtiar Phada, meninggal dunia pada Selasa (7/11) dalam usia 44 tahun sekitar pukul 15.35 WIB di Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Jakarta Timur, akibat mengalami stroke setelah sempat dirawat sejak Minggu (5/11) malam. "Kami merasa kehilangan atas meninggal dunianya Bachtiar Phada karena almarhum adalah salah satu redaktur foto terbaik yang dimiliki oleh Republika namun kita harus ikhlas tentunya," kata Pemimpin Redaksi Harian Republika, Ikhwanul Kiram Mashuri, saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Kehilangan ini karena semasa hidup dan pengabdiannya di Republika, almarhum selalu menjadi orang yang menyenangkan dan tidak pernah ada masalah dengan rekan kerja dan atasannya, katanya. Ikhwanul mengatakan, Bachtiar memulai karir di bidang jurnalistik sebagai pewarta foto di Berita Buana hingga akhirnya bergabung dengan Republika sejak harian ini berdiri pada tahun 1993 sebagai pewarta foto dan mulai menjabat sebagai redaktur di redaksi foto beberapa tahun terakhir. Ikhwanul mengatakan, dari sekian banyak prestasi yang didapat oleh Bachtiar, yang selalu menjadi kebanggakan dirinya adalah ketika Bachtiar dapat kesempatan menaiki helikopter pemerintah Arab Saudi untuk mengambil gambar Padang Arafah dan Mina saat ia menunaikan ibadah haji tahun 1995. "Ini artinya dia memiliki hubungan yang baik dengan pihak pemerintah Arab Saudi," kata Ikhwanul. Saat ini, jenazah Bachtiar disemayamkan di rumah duka di Kompleks Migas, Jalan Pancoran Timur 2A Nomor 24 Jakarta Selatan, kata Ikhwanul. Dia mengatakan, rencananya almarhum akan dimakamkan pada Rabu (8/11) sekitar pukul 10.00 WIB di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanjung Barat, Jakarta Selatan. "Kami mewakili keluarga almarhum memohon kiranya kepada semua pihak baik yang ada di Republika maupun di luar untuk mendoakan almarhum agar arwahnya diterima di sisi-Nya dan dibukakan pintu maaf atas segala kesalahannya," kata Ikhwanul. Selain menjadi redaktur foto, jabatan terakhir lainnya dari Bachtiar adalah sebagai Ketua Dewan Karyawan (DK) Republika, tambah Ikhwanul.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006