Harga air di desa itu Rp 170.000/tangki volume 5.000--6.000 liter. Setiap keluarga menghabiskan satu tangki hanya dalam dua pekan
Jakarta (ANTARA News) - PMI (Palang Merah Indonesia) kabupaten-kota di Jawa Tengah (Jateng) menyalurkan lebih dari 2,7 juta liter air bersih kepada masyarakat di beberapa wilayah yang tengah mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
Ketua PMI Jateng, Sasongko Tedjo, mengungkapkan bahwa persoalan kekeringan yang melanda beberapa wilayah Jateng memerlukan solusi yang permanen.
"Selama belum ada solusi permanen, bantuan air akan terus ada," katanya seperti yang tertulis dalam pernyataan resmi PMI, Kamis.
"Di seluruh Jateng, kami telah memobilisasi 18 unit truk tangki. Khusus untuk Solo dan sekitarnya kami kerahkan sepuluh truk tangki agar distribusi air bersih cepat selesai," tambahnya.
Kepala Desa Basuhan, Sutini, mengatakan setiap kemarau tiba, warga terpaksa membeli air dari truk-truk tangki. Akibatnya, uang mereka terkuras hanya untuk membeli air.
"Harga air di desa itu Rp 170.000/tangki volume 5.000--6.000 liter. Setiap keluarga menghabiskan satu tangki hanya dalam dua pekan," jelasnya.
Berdasar data Posko PB (penanggulangan bencana) PMI Jateng selain Purworejo, Wonogiri, Boyolali, Temanggung, Pati, Grobogan, Demak, Blora dan Surakarta, distribusi air bersih dilakukan PMI di Kabupaten Tegal dan Klaten.
Sugiman, seorang warga Sidorejo, Kabupaten Klaten, merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan air dari PMI ini.
"Terima kasih PMI, batuan ini dapat meringankan tanggungan saya, karena kalau beli harga sangat tinggi dan harus antri dulu sekitar empat sampai lima jam baru dapat air," ujarnya.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014