Tehran (ANTARA News) - Iran memulai perundingan dengan Turki demi meyakinkan negara tersebut untuk menyelamatkan kota perbatasan Suriah, Kobane, dari serangan kelompok Daulah Islam (atau juga dikenal dengan ISIS), demikian Wakil Menteri Luar Negeri Hussein Amir Abdullahian mengatakan pada Kamis.
"Iran akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membantu warga Kurdi di Kobane dalam kerangka kerja yang mendukung upaya pemerintah Suriah memerangi terorisme," kata Abdullahian sebagaimana dikutip dari kantor berita IRNA.
Sebagai bagian dari upaya itulah Tehran melakukan perundingan dengan Turki, demikian keterangan dari Abdullahian.
"Dalam perundingan awal dengan Turki, kami mengetahui bahwa negara tersebut tidak senang dengan eskalasi krisis di Timur Tengah dan kami berharap mereka dapat memainkan peran yang positif," kata dia.
Abdullahian juga mengatakan bahwa Ankara dapat "menjadi aktor paling penting dalam membantu pengungsi Suriah kembali ke negaranya."
Kelompok Daulah Islam pada Kamis berhasil menguasai sepertiga wilayah Kobane melalui pertempuran yang menewaskan puluhan orang. Masyarakat internasional mendesak dilakukannya aksi militer darat untuk membantu pasukan Kurdi di wilayah tersebut.
Namun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa adalah hal yang "tidak realistik" untuk berharap Ankara "memimpin operasi darat sendirian."
Ankara saat ini ditekan karena tidak mau bertindak. Aksi solidaritas di sejumlah wilayah Kurdi di Turki memicu bentrok dengan kepolisian dan menewaskan setidaknya 23 orang serta memaksa pemerintah memberlakukan jam malam di enam provinsi.
Kurdi adalah suku bangsa terbesar yang tidak mempunyai negara dan tersebar di Turki, Irak, Iran, dan Suriah. Selama tiga dekade terakhir, sebagian dari kelompok tersebut mencoba merdeka dari Ankara dengan mengangkat senjata.
(G005)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014