Magelang (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto mengatakan, para prajurit taruna boleh bangga setelah menyelesaikan pendidikan calon prajurit taruna tetapi jangan sombong. "Banggalah menjadi prajurit taruna, namun jangan pernah menjadi sombong," katanya saat wisuda sebanyak 604 prajurit taruna Akademi TNI di Lapangan Sapta Marga Kompleks Akademi Militer Magelang di Magelang, Jateng, Selasa. Mereka yang diwisuda sebagai prajurit taruna setelah 13 minggu menjalani pendidikan dasar keprajuritan "Chandradimuka" itu terdiri matra darat 279 orang, matra udara 200 orang dan matra laut 125 orang. Tiga prajurit taruna berprestasi terdiri dari Dedy Agung Prabowo (matra darat), Alant Ginanda (matra laut) dan Mukarram M (matra udara). Ia mengatakan, kebanggaan sebagai prajurit taruna menjadi modal dasar dan pemacu melanjutkan pendidikan sesuai matra masing-masing di Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Angkatan Udara. Perjalanan para prajurit taruna untuk bisa mengabdikan diri kepada negara dan bangsa melalui TNI, katanya, masih panjang dan penuh tantangan. "Jangan pernah merasa lelah dan bosan untuk belajar dan berlatih, guna meraih harapan menjadi perwira TNI, karena apabila rasa bosan, lelah dan putus asa itu datang dan kalian tidak sekuat tenaga menyingkirkannya, saat itulah kegagalan akan menghampiri kalian," katanya. Ia mengatakan, prajurit taruna adalah para pemuda Indonesia yang telah berhasil melewati tahapan paling awal dalam proses pendidikan pembentukan militer menjadi perwira TNI. Titik berat tahapan pendidikan itu, katanya, olah dasar keprajuritan berupa gemblengan fisik, mental, kepribadian dan intelegensia dalam suatu dinamika pembinaan sangat ketat, sarat dengan berbagai kegiatan yang lain dengan yang dialami sebelum menjadi prajurit taruna. Ia menegaskan, pendidikan dasar keprajuritan suatu tahapan yang harus dilalui setiap warga negara yang ingin mengabdi kepada bangsa dan negara melalui TNI. "Masa peralihan dari kehidupan lama sebagai warga negara sipil kemudian harus melalui tahapan awal kehidupan militer melalui berbagai kegiatan yang sangat padat dan penuh dengan indoktrinasi, santiaji dan penanaman sikap disiplin, loyalitas serta kejuangan, pasti bukan suatu hal yang mudah bagi para prajurit taruna," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006