Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat George Walker Bush akan mengadakan pembicaraan dengan lima tokoh masyarakat di Istana Bogor 20 November mendatang dan kemudian menghadiri acara jamuan makan malam bersama tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan. "Nama kelima tokoh masyarakat itu sedang kita rumuskan dengan pihak AS," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patty Djalal kepada pers di Istana Kepresidenan, Selasa sore ketika mengumumkan rencana kunjungan tersebut. Dino menjelaskan, jika dalam kunjungan Bush tahun 2003 ke Bali dia mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan agama, maka dalam pertemuan mendatang akan dihadiri tokoh-tokoh pendididkan dan kesehatan. Pertemuan Bush dengan lima tokoh masyarakat itu juga akan diikuti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah pertemuan kedua presiden itu usai akan disampaikan pernyataan pers bersama, kata Dino. Ketika ditanya mengenai rincian kunjungan Bush tersebut misalnya jam berapa tiba di Jakarta dan berapa lama rombongan akan berada di Indonesia, Dino menolak memberikan perincian dengan alasan masih lama. Ia mengatakan fokus pembicaraan Yudhoyono dengan Bush akan mencakup enam hal yaitu keinginan RI agar AS meningkatkan investasinya di sini. "Selama enam tahun terakhir ini, investasi Amerika mencapai satu miliar dolar AS pada 205 proyek terutama di bidang energi," kata mantan Direktur Amerika Deplu tersebut. Topik lain yang akan dibicarakan adalah kerja sama di bidang biofuel, pendidikan, pemberantasan flu burung, penanggulangan bencana alam terutama pemasangan sistem peringatan dini di sekitar Pulau Jawa, serta teknologi informasi. Dino menjelaskan pula masalah kerja sama militer tidak akan dibicarakan secara khusus, karena Washington telah mencabut embargo penjualan senjata dan peralatan militer kepada TNI dan Polri. Ketika ditanya mengapa Istana Bogor dijadikan tempat pertemuan Bush dengan Yudhoyono serta sejumlah tokoh Indonesia lainnya, Dino mengatakan kunjungan seorang presiden AS kemana pun juga biasanya selalu mengakibatkan kemacetan dan terganggunya beberapa lama kehidupan masyarakat yang didatanganinya, sehingga Istana Bogor dipilih untuk mengurangi ketidaknyamanan masyarakat. Pada tahun ini, selain Bush, Menlu Condollezza Rice serta Menhan Donald Rumsfeld juga datang ke Indonesia, dan menurut Dino hal itu bisa terjadi karena AS berpendapat Indonesia merupakan mitra strategis mereka. Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya terbesar ketiga di dunia, paling banyak penduduknya yang beragama Islam serta terbesar di Asia Tenggara sehingga AS menganggap penting Indonesia, kata Dino Patty Djalal.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006