Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Dr Sukardi Rinakid mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar lebih berani dalam mengamil inisiatif kepemimpinan. Usulan Tri Karya (Kosgoro, MKGR, SOKSI) agar Partai Golkar mencabut dukungannya kepada Presiden Yudhoyono, bisa dilihat sebagai bentuk tekanan kepadanya, agar bisa bekerja lebih keras dan tegas, katanya di Jakarta, Selasa. Sukardi Rinakid menyatakan hal ini untuk merespons usulan bernada desakan dari tiga Ormas pendiri Partai Golkar, agar partai pemenang Pemilu 2004 itu mencabut dukungannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Selain itu, sikap Tri Karya ini juga merupakan refleksi dari menurunnya kepercayaan kekuatan sosial (politik) kepada Presiden," katanya. Usulan Tri Karya itu sendiri menguak pasca kebijakan Presiden Yudhoyono membentuk badan baru di luar kabinet bernama Unit Kerja Presiden untuk Program Pemulihan dan Reformasi (UKP3R) yang dianggap dilakukan tanpa mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar pun melakukan manuver dengan mengundang Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsuddin dan Rois Am Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi, sesudah lahirnya UKP3R itu. Terhadap hal itu, Dr Sukardi Rinakid tetap menganggap semuanya masih dalam batas kewajaran sebagai refleksi dari pergerakan politik nasional. Terkait dengan suasana menjelang pelaksanaan Rapimnas Partai Golkar, Dr Sukardi Rinakid juga memastikan akan terus terjadi pemanasan suhu politik nasional, tetapi belum tentu bisa mempengaruhi konstelasi kehidupan kenegaraan. (*)
Copyright © ANTARA 2006