"Jika mau dipertandingkan di Olimpiade, harus tembus di Asian Games dulu. Artinya, kesempatan untuk meloloskannya ketika Indonesia menjadi tuan rumah," kata Roy di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan peluang mempertandingkan pencak silat sangat terbuka karena sebagai tuan rumah Indonesia memilik hak suara dalam menentukan cabang olahraga.
"Bukan saya mau mendahului, pencak silat pasti dipertandingkan di Asian Games 2018 karena Indonesia sebagai tuan rumah memiliki hak untuk meminta," ujar pakar telematika dan politikus Partai Demokrat ini.
Ia menambahkan, upaya untuk membawa pencak silat ke pentas dunia ini juga telah dilakukan Kemenpora saat studi banding ke Eropa belum lama ini.
Roy bersama tokoh pencak silat Indonesia Eddy Nalapraya berkunjung ke Bulgaria untuk meminta dukungan otoritas olahraga negara tersebut.
"Bulgaria diharapkan turut mengusulkan pencak silat ke Komite Olimpiade Dunia (IOC)," ujar dia.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo mengatakan peluang Indonesia mempertandingan pencak silat di AG terbilang sangat terbuka.
"KOI sudah berkomitmen akan berjuang keras menjadikan pencak silat dipertandingan di AG. Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk mendekati negara-negara anggota Komite Olimpiade Asia (OCA) yang memiliki hak prerogatif," kata dia.
Menurutnya, lobi harus dilakukan karena Asian Games telah memiliki formula mengenai jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan yakni hanya 28. Format itu merujuk pada penyelenggaraan Olimpiade.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014