Cardiff, Inggris (ANTARA News) - Andaikan Wales akhirnya lolos ke satu putaran final turnamen besar untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1958, maka tak ragu lagi Gareth Bale mestilah bugar untuk menumpas para penantangnya pada babak kualifikasi Euro 2016.
Sejauh ini baik-baik saja untuk Bale di mana kemenangan 2-1 pada laga pembukan Grup B melawan Andorra bulan lalu adalah berkat dua gol kembar yang menawan dari superstar Real Madrid itu.
Kini muncul tantangan selanjutnya untuk pemain senilai 100 juta euro itu dan rekan-rekan satu timnnya di timnas Wales saat melawan Bosnia Herzegovina di Cardiff City Stadium Jumat nanti.
Sang pemain termahal dunia kembali menjadi tumpuan harapan, apalagi setelah tiadanya duo gelandang kunci Aaron Ramsey dan Joe Allen karena cedera.
Namun Ben Davies, bek Tottenham, menyatakan bahwa tim asuhan Chris Coleman ini tidaklah hanya Bale semata.
"Apa yang dibawa Gareth ke kampanye ini memang jelas, dia memang pemain kelas atas dengan kualitas yang dia punyai," kata Davies. "Tapi Anda tak boleh mengandalkan dia sebagai pemain yang bisa melakukan apa saja untuk kita. Kami semua harus meningkat dan melakukan segalanya untuk memenangi pertandingan ini".
Meski begitu, tetap saja kehadiran Bale mempertinggi ekspektasi para pendukung Wales yang kini berperingkat 29 FIFA.
Sekitar 25.000 penonton Wales akan memadati Stadion Cardiff yang adalah jumlah penonton terbesar dalam dua tahun terakhir.
Ini akan melampaui 23.249 penonton yang menyaksikan Bale mengilhami kemenangan 2-1 Sang Naga (julukan timnas Wales) dari Skotlandia pada Oktober 2012.
Ketika Wales diliputi harapan menang, sang calon lawan Bosnis justru kalah mengejutkan 1-2 di kandangnya sendiri dari Siprus beberapa waktu lalu.
Gelandang Roma Miralem Pjanic berkata, "Kami punya awal yang buruk dan kehilangan tiga poin, dan kini kami akan ke Wales untuk membalaskan kekalahan itu.
"Kami punya tim yang bagus, dan saya kira kami adalah tim favorit di grup ini selain Belgia, namun yang pertama kami harus membuktikannya," kata dia seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014