Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menyatakan pembukaan lapangan pekerjaan bagi kaum muda seharusnya menjadi prioritas negara-negara global guna meningkatkan produktivitas di tengah situasi perekonomian dunia yang masih belum menentu.
"Mengamankan lapangan pekerjaan yang baik bagi kaum muda adalah prioritas global," kata Wakil Presiden Bank Dunia Keith Hansen dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebagaimana diketahui, pada Pertemuan Tahunan Grup Bank Dunia pada 8 Oktober 2014, lembaga keuangan multilateral itu bersama dengan sejumlah pihak mengumumkan inisiatif "Solutions for Youth Employment" (Solusi untuk Pekerjaan Kaum Muda).
Inisiatif tersebut merupakan koalisi global yang menghubungkan berbagai pihak mulai dari pemerintahan, perusahaan, organisasi internasional, dan lembaga swadaya masyarakat untuk belajar, membagi pengetahuan, serta mengimplementasikan program berbasis bukti guna mengatasi pengangguran kaum muda.
Keith Hansen mengatakan, satu miliar kaum muda akan memasuki dunia kerja selama dekade berikutnya, dan ekonomi global butuh untuk menciptakan lima juta lapangan pekerjaan setiap bulan khusus untuk menjaga konstan tingkat pekerjaan.
"Grup Bank Dunia mendukung inisiatif global karena esensial guna mencapai sasaran kami untuk menghentikan kemiskinan ekstrim dan meningkatkan kesejahteraan bersama untuk 40 persen populasi terbawah di tahun 2030," katanya.
Dengan jumlah sebanyak 75 juta kaum muda yang menganggur di negara-negara berkembang, koalisi tersebut setuju bahwa pengangguran bagi kaum muda adalah salah satu permasalahan paling menekan pada abad ke-21.
Berdasarkan data dari Bank Dunia, setiap tahunnya, sebanyak 20 juta kaum muda akan memasuki dunia kerja hanya di Afrika dan Asia, sedangkan sebanyak 80 persen kaum muda di kawasan Timur Tengah dan Afrika UTara bekerja di sektor informal.
Sedangkan secara global, satu dari empat orang muda dilaporkan tidak bisa menemukan pekerjaan dengan upah lebih dari 1,25 dolar AS per hari.
Sebelumnya, penanggulangan pengangguran jadi salah satu agenda utama pertemuan menteri tenaga kerja negara-negara anggota G20 yang berlangsung di Melbourne, Australia tanggal 10-11 September 2014 yang dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar
Deklarasi itu juga memuat kesepakatan bersama untuk meningkatkan tempat kerja yang nyaman dan meningkatkan partisipasi kerja kaum muda dan perempuan serta meningkatkan dan mengefektifkan dialog sosial.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014