Michel --yang pada usia 38 tahun akan menjadi salah satu pemimpin paling muda di Eropa-- mengatakan koalisi tersebut akan membawa anggaran Belgia kembali memiliki keuntungan anggaran serta melakukan reformasi, termasuk memperpanjang usia pensiun.
Michel menggantikan pemimpin sosialis Elio di Rupo, yang telah menjalankan jabatan untuk sementara sejak pemilihan nasional pada 25 Mei membuahkan hasil yang tidak melibatkan semua pihak di negara itu --terpecah antara kalangan masyarakat yang berbahasa Flemish dan Prancis.
Terobosan itu muncul setelah berlangsungnya perundingan selama berbulan-bulan --namun masih jauh lebih singkat dibandingkan penantian Belgia sebelumnya bagi kepemimpinan pada 2010. Saat itu, para politisi menghabiskan 541 hari untuk membentuk sebuah pemerintahan nasional, yang menjadi menjadi rekor dunia.
"Kami telah membuat kesepakatan tentang pemerintah dan kesepakatan soal anggaran, yang akan menyeimbangkan pembukuan Belgia pada 2018," kata Michel dalam jumpa pers setelah berlangsungnya perundingan marathon selama 28 jam.
Koalisi tersebut pada Selasa sepakat mengelompokkan tiga partai Flemish, yaitu New Flemish Alliance yang nasionalis, Christian Democrat CD&V dan Open VLD liberal-- serta kelompok kalangan liberal yang bertutur bahasa Prancis.
"Mitra-mitra koalisi mengajukan usul agar saya menduduki jabatan sebagai perdana menteri. Saya akan mengemban tanggung jawab itu, dan tim pemerintah akan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan penghormatan kepada raja dalam beberapa hari ke depan."
Raja Belgia, Phillipe, yang memainkan peranan konstitusional penting, menugaskan Michel dan pemimpin Flemish Christian Democrat Kris Peeters untuk membentuk pemerintahan pada Juli lalu.
(T008)
(Uu.SYS/B/T008/C/T008) 09-10-2014 00:37:01
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014