London (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Rabu, karena tanda-tanda permintaan minyak mentah lebih lemah dari perkiraan di konsumen utama Amerika Serikat, sebelumnya telah mencapai terendah di tengah kekhawatiran permintaan global.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 65 sen menjadi 91,46 dolar AS per barel di perdagangan London, lapor AFP.
Patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk November, turun 1,12 dolar AS menjadi 87,73 dolar AS per barel.
Departemen Energi mengatakan Rabu bahwa cadangan minyak mentah AS naik sebesar 5,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Oktober.
Itu menandakan permintaan lebih lemah dari yang diharapkan karena ekspektasi pasar untuk kenaikan jauh lebih kecil 1,9 juta barel, menurut para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
"Data persediaan minyak ... menunjukkan stok lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menempatkan tekanan lebih lanjut pada WTI dan Brent," ujar analis CMC Markets Jasper Lawler.
Dalam jam perdagangan Asia sebelumnya, pasar minyak telah terpukul ke posisi terendah multi-tahun setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global, memperlemah harapan permintaan energi.
Minyak mentah light sweet di New York mencapai 87,39 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak April 18, 2013.
Harga minyak Brent merosot menjadi 90,76 dolar AS, menyentuh titik yang terakhir dilihat pada 26 Juni 2012.
"Penurunan ini disebabkan oleh IMF memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi global, karena banyak negara-negara zona euro dan Jepang memperkirakan pertumbuhan lebih lemah, menunjukkan kurangnya permintaan minyak," kata analis Rebecca Hermolle dari konsultan energi Inenco yang berbasis di Inggris.
IMF pada Selasa menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global, memperingatkan stagnasi di negara-negara maju.
Lembaga itui memotong target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,3 persen, turun dari perkiraan 3,4 persen pada Juli, dan memproyeksikan pertumbuhan 2015 sebesar 3,8 persen, turun dari 4,0 persen.
Adapun untuk 18-negara zona euro, IMF memangkas proyeksi pertumbuhannya menjadi sangat sedikit 0,8 persen pada 2014 dan 1,3 persen pada 2015.
Pasar minyak telah jatuh pada Selasa karena berita IMF, ketika para pedagang juga tertekan data mengecewakan lebih lanjut dari zona euro, di mana ekonomi yang tersendat menunjukkan permintaan energi lemah.
Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami penurunan tajam 4,0 persen pada produksi industrinya pada Agustus, data resmi menunjukkan Selasa.
Berita itu muncul sehari setelah kantor statistik Destatis mengatakan bahwa pesanan pabrik Jerman telah merosot 5,7 persen pada Agustus.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014